Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Warga Ambil Paksa Jenazah dari RS Mekar Sari

Illustrasi Jenazah

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Puluhan warga menggeruduk RS Mekar Sari di kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur. Warga tersebut memaksa mengambil salah satu jenazah yang diketahui bernama Rosidi warga Rt 001/04 Kp Gabus, Desa Srimukti Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

Jenazah di ambil oleh pihak keluarga sekitar pukul 13.00 WIB,”Ya memang ada kejadian itu, dan saat kejadian saya mendengar kejadiannya dari rumah, karena saya shif sore. Saya juga tidak berada di lokasi kejadian jadi saya kurang begitu tau kronologinya,” ujar Petugas Pelayanan RS Mekarsari, kepada Radar Bekasi, senin malam

Menurutnya, pasien tersebut masuk ke RS Mekarsari pada tanggal 3 Juni 2020 dan meninggal Tanggal 8 Juni 2020.”Kalau diagnosa sudah pasti ada mas tapi saya ga tau. Itu langsung saja masnya ke pimpinan,” tegasnya.

Manager on duty (MOD) RS Mekarsari, Putri mengaku tidak bisa berkomentar banyak terkait masalah tersbeut,”Nanti mungkin stetmennnya akan di keluarkan besok oleh Managemen. Karena kita harus ada rapat internal terlebih dahulu untuk mengeluarkan stetmen. Mas nya kembali aja lagi besok pagi,nanti ada yang piket. Mas nya bisa hubungi Pelayanan ya, agar di sampaikan ke Managemennya.”tegasnya.

Kapolsek Bekasi Timur, Kompol Sutoyo mengakui adanya peristiwa tersebut. Namun sayangnya, kata Suyoto, pihak Rumah Sakit belum melaporkan masalah ini ke pihak berwajib.”Informasi yang kita terima kasus itu bener terjadi, sekitar siang tadi pukul 12.00 wib. Akan tetapi, kasus itu tak dilaporkan pihak rumah sakit, sehingga kami juga baru dapat info dan saat ini anggota masih disana (RS Mekar Sari) untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata Sutoyo dihubungi via telepon, Senin (8/6) malam.

Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Srimukti, Sinan mengatakan, pihak keluarga merasa tidak terima dengan keterangan dari Rumah sakit yang menyebut jika korban meninggal akibat Covid-19. Padahal, sebelumnya tidak disebut kalau korban positif Covid-19.

“Jadi, korban itu di rawat disana karena sakit paru-paru dan dokter juga menyatakan tidak ada penyakit Covid-19, bahkan itu dibuktikan dari hasil Lab. Tapi saat meninggal dunia, kata rumah sakit korban kena Covid-19, dan keluarga tak terima sehingga memaksa membawa jenazahnya ke rumah untuk dimakamkan. Tapi saya kira mungkin Rumah sakit mau menjalankan protokol pemakaman Covid-19, tapi ya keluarga menolak,” ungkap Sinan.

Pasca dibawa pulang paksa oleh pihak keluarga dari Rumah sakit tersebut, korban langsung dimakamkan di lokasi pemakaman setempat. “Iya, waktu abis dibawa dari rumah sakit langsung dimakamkan,” ujarnya.

Sebelumnya, beredar video puluhan orang sedang memaksa membawa seorang jenazah dari RS Mekarsari . Dalam video berdurasi 3 menit 12 detik tersebut, sejumlah massa terus menerus mengucapkan kalimat tauhid sambil mendorong tempat jenazah. Sejumlah petugas RS pun mencoba menghalau massa yang akan membawa jenazah . Namun, karena jumlah massa yang banyak, jenzah berhasil dibawa keluar rumah sakit.(mhf)