Berita Bekasi Nomor Satu

Sosialisasi PPDB Mesti Lebih Masif

PPDB
ILUSTRASI: Suasana SMP di Cikarang Timur Kabupaten Bekasi. SMP di wilayah setempat siap hadapi PPDB tahun ajaran 2020/2021 meskipun juknis sebagai pedoman pelaksanaan belum keluar. Dani Ibrahim/Radar Bekasi

Radarbekasi.id – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) daring tingkat SMP di Kabupaten Bekasi belum banyak diketahui oleh orang tua calon siswa baru. Oleh karena itu, sosialisasi lebih masif mesti dilakukan oleh Dinas Pendidikan setempat.

Salah satu orang tua calon siswa baru yang belum mengetahui PPDB yakni Marsan. Warga Cibitung ini mengira pendaftaran sekolah baru akan dimulai setelah wabah Covid-19 berakhir. Sejauh ini, dirinya belum mempersiapkan keperluan penedaftaran sekolah anaknya.

“Saya kira nanti daftarnya, belum mempersiapkan apa pun. Mungkin kalau anak saya mah udah tahu kali, tapi belum ngomong,” ungkapnya kepada Radar Bekasi, Minggu (14/6).

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Kusuma Ridwan menjelaskan, PPDB daring SMP akan dimulai pada 16-20 Juni 2020.
Dalam kesempatan tersebut, Ridwan menyarankan, orang tua calon siswa baru yang mendaftarkan sekolah anaknya ke jenjang SMP agar meminta bantuan sekolah asal. Dengan demikian, tak terjadi kerumunan pendaftar di sekolah tujuan pada masa pandemi Covid-19.

“Bisa di data oleh guru kelas SD. Sama kayak SMP ke SMA, kan ada nilai yang di upload. Yang berprestasi,” ujar Ridwan, melalui sambungan selulernya.
Berdasarkan laman resmi https://kabbekasi.siap-ppdb.com, terdapat empat jalur pendaftaran pada PPDB SMP Kabupaten Bekasi. Yakni zonasi jarak, prestasi akademik dan non akademik, perpindahan tugas orang tua/wali, dan afirmasi.

Terpisah, Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Rusdi Haryadi menyarankan, agar Disdik lebih gencar melakukan sosialisasi PPDB daring. Ia meyakini, akan terdapat kendala pada PPDB tahun ajaran 2020/2021.

“Sosialisasi yang lebih masif, karena memang tidak bisa dipungkiri yang namanya kendala teknis pasti ada. Entah faktor jaringan maupun ketidakpahaman orang tua murid,” ucapnya.

Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menuturkan, dari evaluasi yang dilakukan dirinya selama PPDB daring tingkat SMA sederajat, masih banyak kendala yang terjadi. Padahal itu dilaksanakan oleh provinsi.

“Evaluasi saya secara pribadi dengan pelaksanaan PPDB online tingkat SMA sederajat yang dilaksanakan oleh provinsi, masih ada kendala yang terjadi, akhirnya tetap ada orang tua murid yang datang ke sekolah. Disinilah pentingnya sosialisasi yang lebih masif ke masyarakat,” pungkasnya. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin