Berita Bekasi Nomor Satu

Aturan Angkut Penumpang Masih Digodok

ILUSTRASI: Pengemudi ojek daring melintas di Jalan Joyomartono, Bekasi Timur, Kota Bekasi, belum lama ini. Hingga saat ini ojek daring di Kota Bekasi belum bisa angkut penumpang. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.
ILUSTRASI: Pengemudi ojek daring melintas di Jalan Joyomartono, Bekasi Timur, Kota Bekasi, belum lama ini. Hingga saat ini ojek daring di Kota Bekasi belum bisa angkut penumpang. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Memasuki adaptasi kebiasaan baru (ABK) pandemi Covid-19, ojek daring atau online (Ojol) di Kota Bekasi belum bisa menarik penumpang. Aturan penerapan protokol kesehatan masih dibahas Pemerintah Kota Bekasi dengan pihak aplikator.

Kabid Angkutan dan PKB Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Fatikun mengakui, pengoperasian Ojol hingga saat ini masih dalam tahap penjajakan dengan aplikator Gojek dan Grab terkait kesiapan penerapan protokol kesehatan.

“Ya ini masih rapat, tadi (kemarin) baru penjajakan untuk kesiapan protokol kesehatan,” kata Fatikun ketika dikonfirmasi Radar Bekasi, Senin (22/6).

Adapun soal waktu pengoperasian ojol, pihaknya belum bisa memastikan kapan mulai diberlakukan. “Belum bisa kami pastikan, Insya Allah dalam waktu dekat ini,”tegasnya.

Terpisah, sejumlah driver Ojol di Kota Bekasi mendesak agar kebijakan diperbolehkannya mengangkut penumpang segera direalisasikan. Pasalnya, pendapatan mereka menurun drastis, hingga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Hampir tiga bulan, penghasilan saya tak bisa nutup buat keluarga. Makanya, saya berharap bisa normal lagi aja,” ujar salah satu driver ojol, Jenar (30).

Dia mengaku, sebelum pandemi penghasilan cukup untuk kebutuhan keluarga. Namun setelah adanya larangan menarik penumpang, penghasilan merosot drastis.

“Jauh penghasilan, sebelumnya minimal sehari kita dapat bersih buat orang rumah Rp100 ribu sampai Rp150ribu. Saat masa Pandemi ini untuk cari uang Rp20 ribu udah bagus banget. Parah pokoknya, udah lah izinkan kami angkut penumpang lagi demi nasib keluarga di rumah,” tutur warga Kelurahan Arenjaya ini.

Hal senada diungkapkan, Agus (33) pengemudi ojol di Kota Bekasi yang juga punya harapan yang sama. Dia berharap, situasi bisa segera normal. “Sangat-sangat kita harapkan situasi normal lagi, ini sejak pandemi buat cari uang Rp50rib susahnya minta ampun. Padahal, biasanya sehari kita dapat minimal 150 buat orang rumah,” ujar driver ojol yang tinggal di Bekasi Jaya ini.

Pihaknya juga belum menerima kepastian kapan bisa menarik penumang. Informasi terakhir yang mereka terima, operasional normal ojol 2 Juli 2020 mendatang. “Kabarnya yang saya dapat dari temen-temen, bilangnya tanggal 2 Juli tapi belum tahu pasti itu juga,” pungkasnya. (mhf)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin