Berita Bekasi Nomor Satu

Evaluasi KBM Daring, Guru Masih Kejar Ketercapaian Kurikulum

Daring
ILUSTRASI: Salah satu siswa SMK Bina Karya Mandiri Kota Bekasi saat melaksanakan ujian sekolah. Disdik Kota Bekasi melakukan evaluasi secara berkala terhadap KBM secara daring pada masa pandemi Covid-19. Dewi Wardah Radar Bekasi
Daring
ILUSTRASI: Salah satu siswa SMK Bina Karya Mandiri Kota Bekasi saat melaksanakan ujian sekolah. Disdik Kota Bekasi melakukan evaluasi secara berkala terhadap KBM secara daring pada masa pandemi Covid-19. Dewi Wardah Radar Bekasi

Radarbekasi.id – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi melakukan evaluasi secara berkala terhadap kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring (online) pada masa pandemi Covid-19.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Disdik Kota Bekasi, 85 persen siswa tingkat SMP negeri maupun swasta mengikuti KBM daring. Sisanya 15 persen siswa masih offline. Sedangkan di tingkat SD, 100 persen siswa sudah mengikuti KBM daring.

Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Kota Bekasi Mawardi mengatakan, evaluasi terhadap sistem pembelajaran daring dilakukan selama dua pekan sekali. Selama kurun waktu itu, sekolah wajib memberikan hasil laporan pembelajaran daring ke Disdik untuk dapat dievaluasi bersama.

“Kita sudah mengevaluasi sistem pembelajaran secara online secara berkala, jadi setiap 2 minggu sekali pihak sekolah memberikan hasil laporannya kepada pihak Disdik berupa soft copy sebagai tanda bukti bahwa sekolah tersebut telah melaksanakan sistem pembelajaran secara online,” tuturnya kepada Radar Bekasi, Senin (22/6).

Evaluasi dalam KBM daring, kata dia, cukup banyak. Namun disimpulkan terkait guru yang dihadapkan pada kendala metode pembelajaran yang digunakan.

Guru masih mengejar ketercapaian kurikulum. Padahal dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 sudah jelas dikatakan bahwa sekolah tidak harus mengejar ketuntasan pembelajaran sebab akan menjadi beban siswa dan guru.

“Hasil evaluasinya banyak, tapi yang kita simpulkan saat ini adalah lebih kepada sistem pembelajaran yang tidak menargetkan kurikulum. Karena sesuai dengan kondisi saat ini kita lebih mengutaman kepada sistem pembelajaran yang membuat siswa senang dan tidak membebankan,” tukasnya.

Sementara, Kepala Bidang Pembinaan SD Disdik Kota Bekasi Sri Yuliyanti menyampaikan, berdasarkan hasil evaluasi KBM daring banyak orangtua siswa terkendala menyiapkan sarana pendukung bagi anaknya.

“Seperti misalnya jaringan internet serta perangkat belajar,” ujar Sri. (dew)