RADARBEKASI.ID,BEKASI – Sebanyak 700 pedagang di Pasar Tambun terpaksa menutup tokonya. Aksi mereka dilakukan karena menolak adanya swab test yang dilakukan oleh puskesmas setempat, Senin (13/6). Para pedagang menganggap swab test ini sesuatu yang menakutkan.
“Pada takut di-swab test, makanya pada tutup. Sekitar 80 persen pedagang yang berjualan disini, hari ini tidak buka” ujar salah satu pedagang pasar Tambun, Hasyim, usai melakukan swab test.
Menurutnya, para pedagang khawatir jika ditetapkan sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) usai melakukan swab test. Pasalnya, akan memberikan dampak negatif untuk pedagang, salah satunya akan dikucilkan.
“Intinya pedagang takut ditetapkan ODP maupun PDP, walaupun badannya sehat, karena kalau sampai ditetapkan dampaknya sangat besar,” tuturnya.
Sementara itu, Kasubag TU UPTD Pasar Tambun Selatan, Ade Asma menuturkan, pihaknya bersama anggota TNI dan Satpol PP sudah memberikan informasi terkait swab test ini. Bahkan, sampai senin siang kemarin masih terus dilakukan himbauan itu, agar pedagang bisa ikut dalam swab test. Namun pada kenyatannya dia mengaku, antusias pasar pedagang dalam mengikuti swab test sedikit.
“Kebanyakan para pedagang tidak mau mengikuti swab test ini. Bahkan sengaja tidak berjualan untuk menghindari swab test. Di pasar Tambun ada 700 pedagang,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Kepala UPTD Puskesmas, Novrizal mengatakan, dalam swab test ini pihaknya menyediakan 150 alat, yang ditunjukan untuk para pedagang dan pengunjung pasar. Kata dia, swab test ini dilakukan pada hari ini saja dan hasilnya bisa diketahui beberapa hari kedepan.
Sampai pukul 12:00 WIB, para pedagang dan pengunjung yang melakukan swab test masih diangka 80 orang. Dia mengaku, ada ketakutan dari para pedagang untuk mengikuti swab test ini. Walaupun memang, ada beberapa yang sukarela datang untuk mengikuti swab test.
Mengenai kasus positif di wilayah Tambun Selatan, dirinya menuturkan, secara umum kondisi kasusnya bertambah banyak sampai saat ini, dibandingkan dua Minggu yang lalu. Dia menduga, wilayah Tambun Selatan akan kembali ditetapkan sebagai zona merah oleh gugus tugas kabupaten.
“Hampir semua desa di Tambun Selatan ada kasus positif. Kemungkinan kita akan kembali ke zona merah. Tapi nanti yang menentukan zona-nya tim gugus tugas Kabupaten,” ucapnya.
Masih Novrizal, paska adanya kasus positif kepada anggota kepolisian Tambun, pihaknya sudah melakukan beberapa pemeriksaan kepada anggota keluarga dan orang yang kontak erat dengan yang bersangkutan.
“Keluarga positif sudah dilakukan pemeriksaan, mulai dari anggota keluarga dan orang yang berkonrak erat Dan yang berkontak erat dengan korban sudah kita isloasi mandiri, ada juga yang dikarantina wisma Ki Hajar Dewantara,” jelasnya. (pra)