Berita Bekasi Nomor Satu

Ratusan Nelayan Tagih Janji Bupati

TINJAU PANTAI: Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja saat melakukan kunjungan ke Pantai Muarabungin, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi pada 17 November 2019 lalu. IST/RADAR BEKASI
TINJAU PANTAI: Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja saat melakukan kunjungan ke Pantai Muarabungin, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi pada 17 November 2019 lalu. IST/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ratusan nelayan Muarabungin meminta Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja, menepati janjinya untuk memberikan mesin penyedot pasir. Janji itu disampaikan bupati saat melakukan kunjungan ke Pantai Muarabungin pada 17 November 2019 lalu.

Namun sampai saat ini, belum ada kejelasan dari bupati terkait bantuan mesin penyedot pasir tersebut. Padahal, perairan Muarabungin yang berada di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong ini sudah mengalami kedangkalan yang sangat parah karena adanya penumpukan pasir.

“Saat itu bupati berjanji untuk memberikan mesin penyedot pasir kepada nelayan. Tapi hingga saat ini tidak ada kabarnya lagi,” kata salah seorang nelayan di perairan Muarabungin, Basir, kepada Radar Bekasi, belum lama ini.

Menurutnya, pedangkalan yang terjadi di perairan Muarabungin sudah parah. Bahkan, jika air laut lagi surut, para nelayan tidak bisa melaut, karena pedangkalan. Sehingga berdampak terhadap penghasilan atau pendapatan nelayan yang mengalami penurunan, karena setiap akan melaut harus menunggu air naik.

Dijelaskan Basir, pasir itu berasal dari tengah laut. “Pasir itu datang dari tengah laut, sehingga dengan adanya pedangkalan ini, kami tidak bisa keluar untuk mencari ikan,” tuturnya.

Basir melanjutkan, pedangkalan terjadi mulai 2016 lalu. Tapi pada saat itu, para nelayan di perairan Muaragembong dapat mesin penyedot pasir dari nelayan asal Karawang. Akan tetapi, pada 2019, mesin itu ditarik ke tempat lain, sehingga terjadi pendangkalan kembali.

“Pendangkalannya mencapai 100 meter, dan kedalaman air hanya semata kaki, karena ada pasir yang menumpuk. Kami berharap jangan sampai seperti muara lain yang hilang. Disini ada 200 nelayan yang mencari nafkah dari melaut,” ujar Basir.

Menyikapi hal itu, Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja, mengaku jika pengadaan mesin penyedot pasir tersebut sudah dianggarkan. Hanya saja dirinya belum bisa memastikan kapan mesin tersebut dibeli dan diserahkan ke nelayan.

“Untuk pembelian mesin penyedot pasir itu sudah kami anggarkan. Sebenarnya anggaran sudah ada, tinggal menunggu pencairan saja. Tanya bagian keuangan saja deh,” beber Eka usai menghadiri Hari Krida Pertanian ke-48 di wilayah Karang Bahagia, Selasa (21/7). (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin