Berita Bekasi Nomor Satu

Progres Capai 44 Persen

PEMBANGUNAN: Pekerja menyelesaikan pembangunan revitalisasi Stasiun Bekasi, Jalan Ir H Juanda, Bekasi Timur, belum lama ini. Pekerjaan revitalisasi stasiun yang akan dibangun dua lantai tersebut di targetkan rampung akhir Desember 2021. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
PEMBANGUNAN: Pekerja menyelesaikan pembangunan revitalisasi Stasiun Bekasi, Jalan Ir H Juanda, Bekasi Timur, belum lama ini. Pekerjaan revitalisasi stasiun yang akan dibangun dua lantai tersebut di targetkan rampung akhir Desember 2021. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proyek Proses revitalisasi Stasiun Bekasi kembali dilanjutkan setelah keluar pedoman adaptasi kebiasaan baru dalam pengerjaan proyek pada beberapa waktu lalu. Saat ini proses pekerjaan tengah menginjak angka 44 persen.

Memasuki akhir tahun 2019 lalu, pekerjaan revitalisasi Stasiun Bekasi mulai dikerjakan, rencananya Stasiun Bekasi dibangun dua lantai, dilengkapi dengan 12 tangga berjalan dan enam lift penumpang difabel, dengan luas area stasiun lebih besar dari 1.515 meter menjadi 3.600 meter.

Sementara itu, peron stasiun diubah dari 240 meter menjadi 300 meter. Sedangkan area parkir masing-masing di sisi selatan 2800 meter dan sisi Utara 4.400 meter.

Direktur Prasarana Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Heru Wisnu Wibowo mengatakan bahwa revitalisasi Stasiun Bekasi merupakan proyek tahun jamak, ditargetkan selesai pada tahun 2021 mendatang. “Progres 44 persen per 3 Agustus,” katanya, Selasa (11/8).

Saat ini pekerjaan proyek berada di sisi selatan, yakni tengah merampungkan pembangunan pondasi bangunan utama dan pemasangan baja untuk struktur tangga akses penumpang.

Pekerjaan revitalisasi stasiun diakui sempat mengalami kendala pada penerapan PSBB di area proyek. Pekerjaan kembali berjalan beberapa waktu yang lalu setelah didapatkan pedoman yang jelas mengenai adaptasi kebiasaan baru.

“Setelah adanya pedoman yang jelas tentang adaptasi kebiasaan baru, pekerjaan dapat berjalan dengan protokol kesehatan,” tukasnya.

Sementara ini, pihaknya mengaku belum mengetahui secara detail penemuan struktur batu diduga peninggalan sejarah yang berada di bawah tanah area Revitalisasi Stasiun. Terkait dengan penemuan ini, DJKA menunggu rencana Pemerintah Kota Bekasi. (sur)