Berita Bekasi Nomor Satu

Ridwan Kamil Simpulkan Penyebab Munculnya Klaster Industri Covid-19 di Bekasi

KUNJUNGAN: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja saat mengunjungi PT Suzuki Indomobil Plant Cikarang di kawasan industri Greenland International Industrial Center (GIIC) Deltamas Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi, Jumat (4/9). ARIESANT/RADAR BEKASI
KUNJUNGAN: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja saat mengunjungi PT Suzuki Indomobil Plant Cikarang di kawasan industri Greenland International Industrial Center (GIIC) Deltamas Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi, Jumat (4/9).
ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengunjungi PT Suzuki Indomobil Motor Plant Cikarang di kawasan industri Greenland International Industrial Center (GIIC) Deltamas Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi, Jumat (4/9).

Mantan Wali Kota Bandung itu didampingi Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja. Dalam kesemapatan itu, Emil-begitu ia disapa- berkoordinasi dengan pelaku usaha di kawasan tersebut.

Maksud kedatangannya ke pabrik itu untuk mencari tahu penyebab munculnya klaster industri Covid-19 pasca ditemukan ratusan buruh dari berbagai pabrik di Kabupaten Bekasi yang terinfeksi virus corona, belum lama ini.

“Hari ini saya melakukan investigasi, kemudian melakukan koordinasi dengan pemilik industri, kawasan industri, dan pengusaha untuk mencari tahu penyebab munculnya klaster industri,” ujarnya saat ditemui di Gedung Bupati Bekasi.

Menurutnya, ada beberapa kesimpulan yang berhasil di dapatkan setelah melakukan investigasi dan koordinasi. Kata Emil, setelah melakukan cooling down bahwa protokol kesehatan di tempat kerja sangat baik dan ketat.

“Salah satu kesimpulannya adalah pola perilaku sepulang kerja dari tempat industri yang kurang termonitor,” ucapnya.

Oleh karena itu, Emil meminta agar semua karyawan dari semua pabrik industri wajib mengisi buku harian untuk menjelaskan kegiatan setelah pulang kerja. Dengan begitu ia menyakini bisa menganalisa pola dari kegiatan itu yang memiliki risiko tinggi.

“Setiap pagi harus mengisi absen, dan mengisi dia (karyawan) ke mana saja sepulang kerja. Dengan multifulcois, nanti gugus tugas di pabrik dan industri akan menganalisa,” jelasnya.

Dalam kondisi seperti sekarang, Emil memutuskan akan mengkoordinasikan semua sumber daya di provinsi untuk digeser ke Bekasi dan Karawang.

“Klaster di industri ini ternyata sangat serius. Kita akan geser semua sumber daya di provinsi untuk Bekasi dan Karawang,” tuturnya. (pra).


Solverwp- WordPress Theme and Plugin