Berita Bekasi Nomor Satu

Ratusan Hektar Tanaman Padi Terancam Kekeringan

AREA PERSAWAHAN: Dua orang petani melintasi area persawahan yang kian mengering di Desa Sirnajati, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Rabu (9/9). ARIESANT/RADAR BEKASI
AREA PERSAWAHAN: Dua orang petani melintasi area persawahan yang kian mengering di Desa Sirnajati, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Rabu (9/9). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 800 hektar lahan pertanian yang sudah masuk masa tanam di Kabupaten Bekasi terancam mengalami kekeringan, jika musim kemarau masih terus berlanjut hingga beberapa bulan ke depan. Lahan pertanian tersebut tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Bekasi.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Nayu Kulsum mengungkapkan, target penanaman padi pada September ini seluas 5.000 hektar. Tapi sampai saat ini, baru bisa ditanami sekitar 800 hektar.

Ia menilai, apabila musim kemarau masih berkepanjangan sampai beberapa bulan ke depan, padi yang sudah ditanam, terancam mengalami kekeringan. “Bisa saja kekeringan dan gagal panen,” tuturnya kepada Radar Bekasi, Rabu (9/8).

Nayu menyampaikan, untuk mengantisipasi kekeringan di lahan pertanian yang sudah masuk masa tanam, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, untuk mengajukan beberapa pompa air. Termasuk ke Kementerian Pertanian.

“Untuk mengantisipasi kekeringan lahan pertanian di Kabupaten Bekasi ini, kami meminta bantuan ke Kementerian Pertanian, agar segera merealisasikan pompa air. Itu merupakan antisipasi yang kami lakukan,” ujar Nayu.

Dia menjelaskan, faktor yang menyebabkan terjadinya kekeringan ada beberapa hal. Diantaranya, karena saluran irigasi yang rusak. Dan kondisi lahan pertanian lebih tinggi dari saluran irigasi. Untuk mengantisipasi itu, harus menggunakan pompa air.

“Beberapa wilayah yang krisis air itu dibagian Utara, karena memang irigasi air banyak mengalami kerusakan, dan kondisi lahan pertanian lebih tinggi dari saluran irigasi,” terang Nayu.

Hanya saja, dirinya belum bisa memastikan, ada berapa hektar pertanian yang sekarang sudah mengalami kekeringan. “Mengenai kekeringan, kami belum mendapat laporan dari petugas yang di lapangan,” tuturnya.

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi, Sukarlinan menyarankan, dalam persoalan ini, Dinas Pertanian harus mempersiapkan atau menyediakan pompa air buat menyedot air. Misalkan, musim kemarau ini terus berlanjut.

“Solusinya, Dinas Pertanian harus menyiapkan pompa air untuk mengairi lahan pertanian. Tapi jangan hanya menunggu bantuan, harus dilakukan pengadaan juga,” imbuhnya.

Selain itu, politisi Partai Demokrat ini juga mengusulkan agar saluran irigasi menuju lahan pertanian diperbaiki. Pasalnya, salah satu faktor yang menyebabkan kekeringan karena saluran irigasinya tersumbat atau mengalami pendangkalan.

“Saluran irigasi itu penting untuk pertanian. Dinas Pertanian harus mengutamakannya. Terutama saluran irigasi untuk lahan pertanian di wilayah Utara, saya melihat banyak tersumbat (mati),” tandas Sukalinan. (pra)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin