
Radarbekasi.id – Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III akan mencari fakta-fakta bangunan mangkrak di SMAN 1 Babelan. Fakta tersebut sebagai dasar untuk laporan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Kepala Seksi Pengawasan KCD Pendidikan Wilayah III Awan Suparwan mengaku telah mengunjungi SMKN 1 Babelan untuk mencari tahu kronologis bangunan mangrak tersebut.
“Dilihat dulu dan kita harus jelas dulu kronologis bangunan tersebut. Dibangun tahun berapa dan siapa yang memberikan dana pelaksanaannya,” ujar Awan kepada Radar Bekasi, Kamis (10/9).
Dalam kesempatan itu, Awan dan jajaran berkeliling di sekitar bangunan yang terbengkalai. Didapati fakta bangunan yang rencananya akan menjadi enam ruang kelas itu memang terbengkalai sejak 2015. Adapun dana pembangunannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi.
“Setelah berkeliling saya mendapatkan sedikit kronologis mengenai bangunan ini, jadi SK penunjuk pengerjaan memang ada di plang pengerjaannya. Sementara dana untuk pembangunanya bersumber dari Pemerintah Kabupaten Bekasi,” tuturnya.
Selanjutnya, kata Awan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi. Antaralain mencari tahu besaran dana yang dikeluarkan untuk pembangunan ruang kelas tersebut.
“Yang perlu kita tahu bangunan itu dari pihak ketiga diserahkan oleh Pemkab sebagai penyandang dana dalam berapa persen, apakah sesuai atau tidak bangunannya,” katanya.
“Karena ini bangunan pemerintah, jadi harus dicari dulu informasinya. Apakah masuk dalam ranah hukum atau tidak,” tuturnya.
Setelah mendapatkan informasi detail, pihaknya akan langsung melaporkannya ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat agar dapat segera ditindaklanjuti.
“Ini harus detail, makanya perlu waktu untuk mencari fakta-fakta bangunan tersebut. Setelah informasi sudah kita dapatkan semua, baru deh kita akan berikan hasil laporannya kepada Disdik Provinsi,” terangnya.
KCD Pendidikan Wilayah III berharap persoalan ini dapat menemui titik terang. Sehingga pembangunannya dapat kembali dilanjutkan.
“Kita sih penginnya cepet selesai dan bisa dilanjutkan kembali bangunannya, tapi ini harus dicari tahu dulu biar semuanya jelas. Yang terpenting harus tahu dulu duduk permasalahannya,” pungkasnya. (dew)











