Berita Bekasi Nomor Satu

Kampus Berupaya Bantu Mahasiswa

STIAMI
DIALOG: Pimpinan Institut STIAMI pusat saat melakukan dialog dengan perwakilan mahasiswa.Istimewa
STIAMI
DIALOG: Pimpinan Institut STIAMI pusat saat melakukan dialog dengan perwakilan mahasiswa.Istimewa

RADARBEKASI.ID – Institut STIAMI telah melakukan dialog dengan mahasiswa yang sempat melakukan aksi protes. Dalam pertemuan tersebut, pihak kampus akan berupaya mengeluarkan kebijakan yang dapat membantu mahasiswa selama masa pandemi Covid-19.

Kepala Institut STIAMI Kampus Bekasi Siti Nurbaity mengaku belum lama ini pihaknya telah melakukan dialog bersama mahasiswa yang sempat melakukan aksi protes.

“Terkait pemasangan spanduk yang dilakukan oleh mahasiswa, kita sudah berdialog dan berinteraksi secara langsung,” ujar Siti, kepada Radar Bekasi, Rabu (16/9).

Diketahui, dalam aksi protes itu mahasiswa sempat menyegel gedung kampus di Jalan R.A. Kartini Kelurahan Margahayu Kecamatan Bekasi Timur, Jumat (11/9) lalu. Penyegelan menggunakan spanduk bertuliskan antaralain “Kampus Disegel Mahasiswa Sampai Dikeluarkannya Kebijakan Solutif Bagi Semua Pihak di Tengah Masa Krisis Ekonomi Akibat Dampak Covid-19” itu dipasang di pintu gerbang gedung. Namun, segel diketahui sudah copot, Minggu (13/9).

Lebih lanjut Siti mengatakan, dialog dilakukan oleh pimpinan Institut STIAMI pusat dan perwakilan lima mahasiswa pada Selasa (15/9) sekitar pukul 14.00 WIB. Dalam pertemuan itu, membahas tuntutan mahasiswa. Yakni potongan biaya kuliah 50 persen dan subsidi kuota internet untuk pembelajaran jarak jauh.

“Kita dengarkan keluhan mahasiswa lalu kita berikan solusinya, karena saat ini pihak kampus juga sudah berupaya untuk membantu mahasiswa di tengah pandemi ini,” tuturnya.

Menurutnya, pihak kampus sudah mengeluarkan kebijakan relaksasi pembayaran biaya kuliah serta bantuan kuota internet Rp150 ribu. Saat ini prosesnya dalam tahap updating oleh IT pada sistem SSO (Single Sign On) yang secara otomatis akan diberikan kepada seluruh mahasiswa Institut STIAMI melalui potongan pada pembayaran SPP.

“Kebijakan bantuan lainnya pun sedang dalam tahap penyusunan,” jelasnya.

Menurut Siti, sebelum adanya aksi protes pihak kampus telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat membantu mahasiswa selama masa pandemi ini.

“Institut STIAMI mengupayakan untuk melakukan potongan SPP, kebijakan-kebijakan tersebut pun masih terus dalam pembahasan. Namun dalam hal ini Institut STIAMI telah sangat banyak memberikan kebijakan-kebijakan yang membantu mahasiswanya,” tukasnya.

Demisioner Presiden Mahasiswa BEM KM Institut STIAMI Adhwan Ardiansyah mengungkapkan, dirinya beserta mahasiswa lainnya mengucapkan terima kasih kepada pimpinan dan manajemen Institut STIAMI atas segala upayanya yang ternyata telah banyak membantu mahasiswa.

“Sebelumnya terimakasih sudah mewujudkan dialog bersama, kami sebagai mahasiswa ternyata baru menyadari dan memahami kebijakan yang diberikan untuk mahasiswa telah banyak dilakukan oleh pihak institut,” jelasnya.

Ia menyampaikan, kedepannya ia bersama mahasiswa lainnya akan lebih bijaksana dalam menyampaikan pendapat. Sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dan evaluasi untuk menentukan kebijakan yang lebih baik untuk semuanya.

“Intinya ketiga tuntutan kita kemarin sudah menemukan jawaban dari pihak institut, lebih lanjutnya kita tunggu kebijakan-kebijakan baru dari pihak institut,” tukasnya. (dew)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin