Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Tertangkap Mau Demo, 50 Pelajar Diajak Bertaubat dan Salat Berjamaah

ISAK TANGIS : Pelajar bersimpuh di kaki orang tuanya saat di jemput di Polres Metro Bekasi Kota, Rabu (14/11). Sebanyak 50 pelajar terjaring razia penyekatan di beberapa titik wilayah Kota Bekasi karena diduga ingin mengikuti unjuk rasa di Jakarta, pada Selasa(13/11) Kemarin.RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI 

BEKASI SELATAN, RADARBEKASI.ID-Sebanyak 50 pelajar yang diamankan jajaran Kepolisian Polres Metro Bekasi Kota saat akan berencana mengikuti unjuk rasa ke Jakarta, terkait penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law, Selasa (13/10) kemarin, dikumpulkan menjadi satu di Aula Polres Metro Bekasi Kota, Rabu (14/10). Mereka diajak bertaubat dan salat berjamaah.

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Wijonarko menyebut, puluhan pelajar yang diamankan ini sebelumnya telah diberi pembinaan sejak kemarin. Bahkan, semalam mereka dikasih perlengkapan salat dan kemudian diajak sholat berjamaah dan dilakukan pembinaan dengan siraman tausiah.

“Semalam ini, 50 pelajar yang kami amankan diberi pembinaan dengan cara mengajak salat jamaah dan diberikan tausiah,” kata Wijonarko saat Konferensi pers di Aula Polres Metro Bekasi Kota, Rabu (14/10).

Sementara itu, kata Wijonarko, para pelajar hari ini akan diserahkan ke orangtuanya secara langsung yang sengaja diminta untuk datang hadir ke Polres Metro Bekasi, agar pelajar ini sampaikan permohonan maaf ke orangtuanya.

“Jadi, kita menghadirkan orangtua masing-masing pelajar, diharapkan agar dapat meminta maaf kepada orangtuanya langsung dihadapan kami. Sekaligus, kita memberikan informasi kepada orangtua yang kemudian bisa jadi intropeksi bagi para orangtua dalam mendidik para anak-anaknya,” jelasnya.

Adapun terkait prosesnya, Kapolres menyampaikan, para pelajar ini pun bisa dilihat sama-sama mereka itu terharu, kemudian juga memohon maaf dan berkomitmen untuk tidak mengulangi lagi. Bahkan, tadi juga ada orangtua yang pingsan melihat anaknya, karena memang mereka ini pergi keluar rumah tanpa pamit atau sepengetahuan orang tua.

“Tentunya, ini jadi bahan evaluasi kita semua, dan kami mengimbau kepada warga masyarakat terutama orangtua untuk selalu mengawasi anaknya, kemudian anaknya juga bisa sadar untuk tidak terprovokasi oleh ajakan-ajakan,” ungkapnya.

Wijonarko menegaskan, kondisi ini tentunya menjadi evaluasi. Dan hal ini, kepolisian bakal berkoordinasi dengan Pemkot Bekasi, dalam hal ini Disdik supaya bisa mencarikan bagaimana solusinya agar ke depan tidak ada lagi aktivitas aksi unjuk rasa yang melibatkan para pelajar.

“Tujuan kami, tentu diharapkan apa yang terjadi ini tak terulang, hingga situasi wilayah Kota Bekasi aman dan kondusif,” tandasnya. (mhf)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin