Berita Bekasi Nomor Satu

Begini Kata Pejabat Pemkot Bekasi Soal Pencairan Dana Insentif Nakes

Tenaga kesehatan saat mengambil tes swab. Foto Ariesant/Radar Bekasi.

BEKASI TIMUR, RADARBEKASI.ID – Dana insentif untuk tenaga kesehatan (Nakes) di Kota Bekasi yang bersumber dari dana cadangan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, ternyata belum diterima para nakes.

Padahal, dana insentif dari pemerintah pusat itu ditunggu-tunggu ribuan nakes yang berjibaku di garda terdepan selama pandemi Covid-19 sejak bulan Maret lalu. Setidaknya bagi 1.024 nakes di 3 RSUD tipe D dan 42 puskesmas se-Kota Bekasi itu.

Apa kata para pejabat penanggungjawab pencairan dana insentif nakes tersebut? Ini penjelasannya.

Kepala Bidang (Kabid) Perbendaharaan di BPKAD Kota Bekasi, Tria Rustina mengakui, berdasarkan pengecekan laporan dalam dua pekan terakhir ini, pihaknya memastikan dana yang diberikan pusat itu belum masuk di Kas Daerah (Kasda) Kota Bekasi.

Tria mengungkapkan, setiap harinya dana masuk ke Kasda banyak dan dibutuhkan pengecekan satu persatu sesuai nilai nominal yang diberikan, karena kalau tidak begitu akan sulit mengeceknya jika nominalnya tidak ketahuan berapa jumlahnya.

“Iya, jadi kalau sesuai nominal yang diberi pusat itu sebesar Rp5,7 miliar. Dari hasil pengecekan data selama dua pekan ini belum masuk,” singkatnya melalui pesan WhatsApp (WA) kepada Radar Bekasi, Senin (19/10).

Terpisah, Kabid SDK Dinkes Kota Bekasi, Fikri Firdaus mengakui, jika saat ini pihaknya masih melakukan proses verifikasi data para nakes di 42 Puskesmas dan tiga RSUD tipe D yang akan menerima dana tersebut.

“Insya Allah ini sudah selesai. Dan ini sedang di bagian keuangan Dinkes untuk selanjutnya dikirim ke bagian keuangan Kota. Ya, kita berharap ini tersalurkan dalam minggu-minggu ini juga,” kata Fikri.

Fikri mengungkapkan, upaya untuk menyelesaikan proses dana insentif para nakes di Kota Bekasi alurnya cukup banyak hambatan. Terutama, akibat banyak pejabat terkait yang dalam kondisi terkonfirmasi Covid-19, tapi agar bisa segera tersalurkan Dinkes terus berusaha maksimal pastikan nakes menerima haknya.

Lebih jauh, Fikri menyampaikan, jika alur dari pencairan dana intensif ini disusun berkaitkan dengan program yang lebih dulu dibuatkan KAK, RKA dan DPA. Hasilnya, saat ini baru ada 60% atau senilai Rp5,7 miliar. Dan itu akan diberikan untuk 194 nakes di tiga RSUD tipe D dan 833 nakes di total 42 Puskesmas.

“Dari total itu, sudah dihitung kalau dana yang akan dicairkan senilai Rp5,4 miliar. Dana itu, merupakan insentif dari bulan Maret-Mei 2020. Adapun tiap-tiap RSUD atau Puskesmas itu juga beda-beda, dan ini kita mengikuti juknis yang dikeluarkan dari PPSDM Kemenkes RI,” tandasnya. (mhf)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin