Berita Bekasi Nomor Satu

Kerugian Akibat Puting Beliung Ditaksir Capai Ratusan Juta Rupiah

Illustrasi : Warga memperbaiki atap rumah yang rusak diterjang angin puting beliung di Perumahan Pondok Indah Gempol 1, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Minggu (18/10). ARIESANT/RADAR BEKASI
PERBAIKI ATAP: Warga memperbaiki atap rumah yang rusak diterjang angin puting beliung di Perumahan Pondok Indah Gempol 1, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Minggu (18/10). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, CIKARANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi memprediksi kerugian akibat angin puting beliung yang menimpa tiga Rukun Tetangga (RT) di Kampung Pagadungan Desa Jayasampurna Kecamatan Serang Baru, Jumat (16/10) lalu, mencapai ratusan juta rupiah.

Pasalnya, akibat amukan angin puting beliung ini, belasan rumah di RT 10/005, RT 12/06, dan RT 09/05 Kampung Pagadungan Desa Jayasampurna mengalami rusak pada atapnya. Kejadian itu dibarengi dengan hujan deras sekitar pukul 16.30 WIB.

“Kerugian secara detail belum kami hitung. Tapi kemungkinan besar, kerugian mencapai ratusan juta rupiah, karena banyak rumah yang rusak,” kata Supervisor Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Bekasi, Gatot kepada Radar Bekasi, Sabtu (17/10).

Dari data yang ada di BPBD Kabupaten Bekasi, sebanyak 13 rumah rusak, tujuh diantaranya rumah rusak ringan, sedangkan empat rusak sedang, dan dua rusak berat. Akibatnya, 52 jiwa dari 13 Kepala Keluarga (KK) terdampak.

Dijelaskan Gatot, satu dari 13 rumah yang rusak berat roboh. Walaupun sebenarnya, ada dua rumah yang terdata mengalami rusak berat. Hanya saja, satu rumah lagi hancur sebagian. Untuk saat ini, dia memastikan rumah yang rusak sedang dalam proses perbaikan.

“Kami mendata ada 13 rumah yang rusak. Ini disebabkan karena angin kencang dan hujan deras,” tuturnya.

Kendati demikian, Gatot mengaku, pihaknya tidak membuka posko pengungsian bagi warga yang rumahnya rusak akibat angin puting beliung. Hal itu dikarenakan warga yang rumahnya rusak memilih tinggal di rumah saudaranya masing-masing.

“Memang untuk posko pengungsi tidak kami buat, karena warga yang rumahnya rusak lebih memilih mengunsi ke rumah keluarga masing-masing,” terangnya.

Lanjut Gatot, selain belasan rumah rusak, angin puting beliung juga merobohkan banyak pohon di lokasi. Sehingga pada saat kejadian, arus lalu lintas di lokasi sempat terganggu karena banyak pohon yang roboh menutupi ruas jalan.

“Kami terpaksa merapihkan dua pohon yang tumbang. Selebihnya, dibantu oleh warga dan pihak desa,” pungkas Gatot. (pra)