RADARBEKASI.ID, BEKASI – Antrian sampel di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) tersisa 100 spesimen hingga akhir pekan kemarin. Sisa antrian ini disebut akan selesai dalam waktu dekat. Laboratorium untuk memeriksa spesimen hasil tracing saat ini tersedia di empat titik lokasi, setelah beberapa waktu lalu sampel sempat menumpuk di Labkesda lantaran kapasitas alat tidak berbanding dengan jumlah sampel yang masuk setiap harinya.
Antrian spesimen di Labkesda Kota Bekasi sempat menyentuh angka 1.500 sampel. Catatan Radar Bekasi akhir Agustus lalu antrian mencapai 1.000 sampel. Dari total enam titik laboratorium yang direncanakan, saat ini baru empat titik yang beroperasi.
Sebelumnya, hanya dua titik laboratorium yang beroperasi menerima ratusan spesimen. Yakni Labkesda Kota Bekasi dengan kapasitas 200 sampel per hari, dan RSUD Chasbullah Abdulmajid dengan kapasitas 300 hingga 500 sampel. Kapasitas laboratorium ini tidak mampu melayani ratusan sampel yang masuk setiap hari.
“Yang running sekarang ada di empat lokasi, ada di dua RS tipe D (RSUD tipe D Bantargebang dan Jatisampurna), kemudian di Laboratorium Kesehatan kita tetap jalan, kemudian layanan di RSUD CAM (Chasbullah Abdulmajid) tetap jalan,” terang Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Dezy Syukrawati.
Dua lokasi lainnya disebut masih dalam proses dan belum beroperasi, yakni laboratorium container yang berada di halaman depan Rumah Sakit (RS) darurat Stadion Patriot Candrabhaga, dan RSUD tipe D Pondok Gede. Penambahan laboratorium ini diharapkan dapat membantu pelacakan kasus lebih cepat, dengan target kapasitas maksimal 1.200 sampel per hari.
Dari tiga alat di Labkesda Kota Bekasi, saat ini pihaknya menerima satu alat PCR bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Alat tersebut masih dalam tahap uji coba, meskipun diakui hingga akhir pekan kemarin masih ada sisa sampel yang mengantri di Labkesda Kota Bekasi.
“(Kalau enam titik sudah beroperasi) Jadi tidak ada yang menumpuk, kalaupun menumpuk itu sekarang hanya proses administrasi saja. Karena pemeriksaannya banyak, dilakukannya (uji sampel) sudah selesai, tapi pada saat verifikasi, penganalisaan hasil (uji lab), hanya disana,” tambahnya.
Masing-masing titik ditargetkan mampu memeriksa 200 sampel hasil tracing dalam satu hari. Tidak ada lagi antrian sampel ini juga diminimalisir lantaran beberapa rumah sakit swasta sudah melakukan pengujian sampel mandiri, berbeda dengan sebelumnya semua diarahkan kepada laboratorium milik pemerintah daerah.
Saat ini, dalam satu hari total sampel yang diterima mencapai 600 sampel. Pemeriksaan kepada kasus aktif saat ini dilakukan setiap 10 hari bagi pasien tanpa gejala (OTG), setiap 13 hari bagi pasien dengan keluhan yang timbul akibat Covid-19.
Data terakhir jumlah kasus kumulatif per 15 Oktober 2020 sebanyak 5.296, 4.390 kasus diantaranya telah dinyatakan sembuh. Jumlah kasus aktif sebanyak 772, 187 diantaranya dalam perawatan RS, 585 melakukan isolasi mandiri, baik di rumah masing-masing, di Stadion Patriot Candrabhaga, maupun di The Green Hotel.
Kepala bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Bekasi, Rina Oktavia menyampaikan hingga kemarin jumlah pasien tanpa gejala di RS darurat sejak dibuka secara keseluruhan 106 pasien OTG, 68 pasien dinyatakan sembuh, tujuh diantaranya di rujuk untuk mendapatkan perawatan di RS. Sementara The Green Hotel sejak awal telah dihuni 30 pasien OTG, 10 pasien dinyatakan sembuh, satu pasien dirujuk untuk mendapatkan perawatan di RS.”RSD Stadion dirawat saat ini 31 pasien, hotel Green dirawat saat ini 19 pasien,” ungkapnya.
Pemerintah Kota Bekasi harus terus melakukan tracing kepada temuan kasus baru, jumlah kasus yang terus meningkat ini disebut hasil dari tracing yang telah dilakukan. Dari ribuan kasus yang ditemukan, dewasa ini sebagian besar adalah pasien tanpa gejala (OTG). (Sur)