RADARBEKASI.ID, BEKASI – Jababeka sebagai kawasan TOD (Transit Oriented Development) terus menunjukkan kemajuan positif menyusul diluncurkannya layanan JR Connexion di Hollywood Junction Jababeka Minggu (18/10) oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Jabodetabek Residence Connexion (JR Conn) merupakan layanan angkutan umum massal berbasis bus point to point yang didorong oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan sejak 2017, untuk dikembangkan para developer sebagai alternatif angkutan umum massal di semua kawasan pengembang di Jabodetabek.
Konsep JR Connexion yang mendekati pemukiman diharapkan akan mendorong warga di pemukiman tersebut untuk memilih menggunakan angkutan umum massal daripada kendaraan pribadi.Sebagai pengembang kawasan TOD, Jababeka sepenuhnya mendukung kebijakan tersebut, melalui kerja sama dengan sejumlah operator bus ternama seperti PPD dan Sinarjaya. Layanan JR Connexion ini melengkapi layanan angkutan umum massal berbasis bus lainnya yang sebelumnya sudah tersedia di Hollywood Junction yaitu Jabodetabek Airport (JA) Connexion dengan operator Perum Damri serta layanan shuttle Bus Jababeka – Bandung dengan operator PT Primajasa.
JR Connexion dengan bus PPD akan melayani perjalanan Hollywood Junction Jababeka – Blok M dan Hollywood Junction – Jakarta Kota, sedangkan JRC dengan Bus Sinarjaya memiliki rute Hollywood Junction Jababeka – Mangga Dua – Ancol. Selain itu, ada layanan provider BusTicket.com sendiri akan lebih fokus dalam pelayanan feeder mini bus antar kawasan hunian dengan moda transportasi lainnya.
Dengan layanan bus JR Connexion ini, warga yang tinggal di kawasan Jababeka dapat memanfaatkan layanan ini untuk bepergian ke pusat-pusat aktivitas di Jakarta. Hal yang menarik, JR Connexion Jababeka menghadirkan berbagai fitur seperti fasilitas bagasi gratis bagi penumpang yang membawa sepeda lipat, free WiFi , dan Charging Dock di setiap tempat duduknya.
“Seperti yang diketahui bahwa perilaku bersepeda telah menjadi trend gaya hidup baru di perkotaan modern, maka diperlukan sejumlah fasilitas pendukung lainnya baik dari kawasan hingga public transportnya,” jelas Budi Karya Sumadi, dalam keterangan tertulisnya.
Ia menambahkan dengan adanya kesiapan fasilitas yang ada, dapat mendukung terciptanya transportasi multimoda ramah lingkungan. Layanan transportasi massal ini juga menggunakan cara pembayaran cashless atau pembayaran tanpa uang tunai, sehingga pengguna layanan dapat menggunakan uang elektronik seperti E-money atau QR Payment dengan memindai barcode / QR code yang ada.
Menurut Kepala BPTJ, Polana B. Pramesti, moda transportasi yang terintegrasi ini memberi peranan penting dari pengembangan suatu kawasan, dimana akan mempermudah mobilitas masyarakat dalam kesehariannya.
“Dengan diluncurkan JR Connexion di Jababeka ini kami berharap masyarakat bisa mendapatkan suatu layanan yang optimal dan berstandarisasi sehingga masyarakat dapat merasa nyaman serta aman dalam menggunakan kendaraan umum, sehingga pada akhirnya masyarakat dapat beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum massal,” ujarnya.
Kedepannya diyakini Kota Jababeka akan menjadi TOD Center bagi Koridor Timur Jakarta dan sekitarnya, sehingga pada akhirnya, mobilitas masyarakat, barang dan jasa akan semakin lancar sehingga dapat meningkatkan daya saing dan mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
“Secara keseluruhan konsep TOD City Jababeka ini cukup mewakili tentang bagaimana seharusnya kawasan TOD dibangun,” jelas Polana.
Untuk itu pihaknya berharap agar ke depan realisasi konsep TOD Jababeka tersebut dapat dilakukan dengan konsisten, sehingga secara maksimal manfaatnya dapat dirasakan. Jababeka pun menyambut dengan positif kerja sama ini.
“Kami menyambut positif dengan hadirnya JR Connexion di kota Jababeka ini. Kami pun berharap bisa terus menjalin kerja sama dan bersinergi dengan Kemenhub dan Pemerintah Daerah Bekasi untuk meningkatkan mutu layanan transportasi,” tutur President Director Jababeka Residence, Sutedja S. Darmono.
Ia mengatakan bahwa kehadiran JR Connexion di Jababeka menjadi suatu langkah awal nyata dari Jababeka dalam mewujudkan pengembangan kota berbasis Transit Oriented Development (TOD) dimana mengedepankan pemanfaatan kawasan transit transportasi publik secara optimal.
Seluruh perencanaan yang telah dipersiapkan oleh Jababeka bukanlah suatu kebetulan belaka, melainkan telah melalui suatu rangkaian proses kerja keras, analisa secara teliti, inovasi dan kreativitas Jababeka dalam menyelaraskan perencanaan dengan program pemerintah. “Inilah yang disebut dengan sinergitas nyata, dimana kami memiliki tujuan yang sama dalam memajukan perekonomian negara dan memberi manfaat bagi banyak orang,” tukas Sutedja. (oke)