RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kota Bekasi secara bersamaan mendapatkan dua ‘predikat’ terkait dengan kasus Covid-19 dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Yakni, ranking pertama rapor Penanganan Covid-19 di wilayah Jawa Barat dan yang kedua kembali menjadi zona merah Covid-19.
Anggota Fraksi PDI-P DPRD Kota Bekasi sekaligus Sekretaris DPC PDI-P Kota Bekasi, Ahmad Faisyal Hermawan menilai, kembalinya Kota Bekasi menjadi zona merah menunjukkan adanya cara yang kurang tepat dalam penanganan Covid-19 di wilayah setempat. Dan, hal ini perlu menjadi atensi seluruh pihak.
Untuk mengatasinya, dia menyarankan agar kepala daerah terus mengawasi dan memonitor kinerja para pegawai dalam hal penanganan Covid-19.
“Menurut saya pak wali kota selaku pemerintah juga harus terus mengawasi, memonitor memantau setiap anak buahnya di bawah dalam hal penanganan covid. Kenapa kok dapat penilaian dengan ranking satu tapi masih zona merah di Kota Bekasi ?, berarti kan memang ada yang salah dari cara penanganannya,” kata Faisyal, Selasa (3/11).
“Terutama dalam hal anggaran yang sudah dianggarkan dalam penanganan covid ya harusnya bisa diawasi dan digunakan betul-betul untuk penanganan covid-19,” sambungnya.
Kendati demikian, Faisyal mengapresiasi seluruh upaya yang telah dilakukan Pemkot Bekasi sehingga mendapatkan ranking pertama penanganan Covid-19 dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Faisyal mengajak seluruh masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Karena, kerja sama, peran serta kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan dalam penanganan Covid-19.
“Percuma kalau pemerintah terus berupaya maksimal menangani wabah ini tetapi kesadaran masayarakat masih belum tinggi sama saja menurut saya akan terus menjadi zona merah,” tandasnya.
Melalui keterangan tertulis dari Humas Pemkot Bekasi disampaikan bahwa Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan Kota Bekasi menduduki peringkat pertama dalam rapor penilaian penanganan Covid 19 di wilayah Jawa Barat. Penanganan Covid 19 melalui testing, tracking, treatment, pencegahan, tata kelola dan kapasitas Rumah Sakit membuahkan hasil peringkat pertama di Kota Bekasi.
“Hasilnya tim bekerja baik ranking nomer satu Kota Bekasi, kedua Kota Bogor, Kota Cimahi, Kota Bandung dan kelima Kota Cirebon,” kata Ridwan Kamil saat konferensi pers di Bandung.
Kemudian, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menyatakan, pihaknya terus melakukan tracking kasus Covid-19 agar mendapatkan hasil tercepat, sehinggga tidak ada klaster baru untuk kedepannya. “Dan juga tidak hentinya kami dari Pemerintah Kota Bekasi, Polres Metro Bekasi Kota dan Kodim 0507 Bekasi yang terus menerus melakukan sosialisasi 3M di wilayah, sehingga masyarakat juga harus patuhi kewajiban protokol kesehatan,” katanya.(neo)