RADARBEKASI.ID, WASHINGTON – Hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat 2020 sudah gamblang. Joe Biden yang menjadi calon presiden dari Partai Demokrat mengalahkan Donald Trump sebagai kandidat petahana yang diusung Partai Republik.
Biden memastikan kemenangannya pada Sabtu (7/11) setelah mengantongi electoral colleges penentu dari Pennsylvania (20) dan Nevada (6), sehingga tokoh kelahiran 20 November 1942 itu melampaui titik kemenangan 270.
Total jenderal, Biden mengantongi 290 electoral colleges, sedangkan Trump hanya 214. Angka kemenangan Biden masih bisa bertambah. Sebab, penghitungan suara masih belum berakhir.
Kini, Biden menyandang status presiden terpilih atau elected president. Suami Jill Biden itu akan dilantik menjadi Presiden ke-46 AS menggantikan Trump pada 20 Januari 2021.
Biden lantas mengunggah sebuah video ke akunnya di Twitter. Wakil presiden AS pada masa pemerintahan Barack Obama itu juga menyertai video itu dengan sebuah pesan.
“Amerika, saya merasa terhormat bahwa kalian telah memilih saya untuk memimpin negeri kita yang hebat. Pekerjaan kita ke depan masih berat, tetapi saya menjanjikan ini kepada kalian; saya akan menjadi presiden bagi seluruh rakyat Amerika, baik yang memilih saya ataupun tidak. Saya akan menjaga kepercayaan yang kalian tempatkan pada saya,” tulisnya.
Selain itu, Biden dalam pernyataan terpisah juga berupaya mendinginkan suasana seiring sikap Trump yang belum mau mengakui kekalahan.
“Dengan berakhirnya kampanye, kini saatnya melupakan kemarahan dan retorika yang keras dan bersatu sebagai sebuah bangsa,” katanya.
Kemenangan Biden membuka sejarah baru bagi AS. Untuk pertama kali, negeri Paman Sam itu akan memiliki wakil presiden perempuan.
Pendamping Biden di Pilpres AS 2020 ialah Kamala Harris. Pemilik nama Kamala Devi Harris itu merupakan ahli hukum. Putri imigran dari India dan Jamaika tersebut telah mengunggah sebuah twit berisi video.
Dalam video itu Kamala tengah berbincang dengan Biden melalui telepon. “Kita berhasil, Joe. Anda akan menjadi Presiden AS selanjutnya,” ujarnya.
Sementara kubu Trump masih mengeyel. Tim pemenangan Trump melalui sebuah pernyataan mengingatkan kubu Biden bahwa Pilpres AS masih jauh dari selesai.
Kubu Trump menuding Biden terburu-buru mengklaim kemenangan palsu. Selain itu, kubu Trump juga menuding media tak mau mengungkap kecurangan kubu Biden.
“Kita semua tahu mengapa Joe Biden terburu-buru berpura-pura sebagai pemenang, dan mengapa media sekutunya berupaya keras membantunya, mereka tak mau kebenaran terungkap,” ujar tim kampanye Trump.(jpnn)