Berita Bekasi Nomor Satu

Minimalisir Banjir, Wawalkot Pantau Pengerjaan Folder Air dan Jalan

Wakil Wali Kota Tri Adhianto (kanan) saat meninjau pengerjaan jalan dan saluran di Jalan Joyomartono, Bekasi Timur, Selasa (24/11/2020).
Wakil Wali Kota Tri Adhianto (kanan) saat meninjau pengerjaan jalan dan saluran di Jalan Joyomartono, Bekasi Timur, Selasa (24/11/2020).

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Musim penghujan mulai datang. Banjir sewaktu-waktu mengepung Kota Bekasi, baik karena curah hujan yang tinggi maupun banjir ‘kiriman’ dari Bogor. Sejumlah pengerjaan perbaikan jalan dan saluran atau folder air pun dikebut.

Memastikan pengerjaan infrastruktur tersebut berjalan tepat waktu dan sesuai spesifikasinya, Wakil Wali Kota Bekasi  Tri Adhianto turun ke lapangan memantau pengerjaan tersebut, hari ini Selasa (24/11/2020).

Orang nomor dua di Kota Bekasi itu, meninjau langsung pengerjaan infrastruktur yang digarap Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi. Mulai dari jalan di Perumahan Fajar, Bougenville, dan Bekasi Selatan. Kemudian, yang ada di Harapan Indah, hingga akhirnya di Jalan Joyomartono, Bekasi Timur, tepatnya depan Bekasi Trade Center (BTC).

“Jadi, ada beberapa yang sedang kita lakukan, karena kita antisipasi terjadi libur panjang dan genangan banjir di saat masuki musim hujan. Terutama, kemudian off terakhir ini kan sekitar tanggal 15 Desember. Artinya tinggal menunggu hari saja, maka saya ingin pastikan pekerjaan bisa tepat waktu,” kata Wakil Wali Kota.

“Dan ini terutama, pekerjaan folder air yang memang diharapkan dapat meminimalisir lokasi yang memang kita anggap cukup besar genangan airnya,” sambungnya.

Dia menambahkan, menghadapi musim penghujan saat ini, proyek folder air itu dapat meminimalisir banjir. Meskipun masalah banjir tidak bisa sepenuhnya dapat diatasi Kota Bekasi, karena terkait dengan wilayah hulu dan hilir di perbatasan.

’’Dan ini mungkin tidak bisa menyelesaikan, karena itu juga terkait dengan masalah di Kali Bekasi, kemudian Kali Bong, dan di Kali Kapuk dimana itu perbatasan dengan Kabupaten,” ujarnya.

Tri mengakui, penyelesaian terkait masalah yang terjadi di perbatasan ini perlu ada komunikasi intensif lagi dengan tata guna lahan dan program pembangunan yang bersinergi. Karena, tata guna lahan tentu implikasinya dari proses pada pembangunan di Kabupaten sekitar Kota Bekasi.

“Ya, pembangunan itu kan implikasi terhadap Kota Bekasi. Termasuk itu, perhatian Kabupaten terkait dengan sungai-sungai yang ada di wilayah perbatasan, dan kita banyak sekali mengalami kendala, karena sampai di perbatasan tak ada penanganan yang dilakukan saudara-saudara kita yang ada di Kabupaten,” ungkap wakil wali kota yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi.

“Misalnya di Arenjaya, kemudian di Pondok Hijau juga. Kemungkinan ini jadi perhatian kita semua,” sambung Tri.

Terlepas masalah itu, lanjut Tri, dia berharap dengan melihat progres dari pengerjaan yang dilakukan oleh Pemkot Bekasi, melalui DBMSDA seperti beberapa pengerjaan Folder air, termasuk juga pemasangan dari pompa air bisa meminimalisir hal-hal yang terkait banjir yang Januari lalu sampai melumpuhkan wilayah Kota Bekasi.

“Mudah-mudahan, melihat progres yang ada Insya Allah jalan dan juga beberapa folder air, termasuk juga di dalamnya pemasangan pompa air kita bisa meminimalisir banjir,” tandasnya. (mhf)