Berita Bekasi Nomor Satu

Penyuntik Vaksin Covid-19 Sinovac Tidak Sembarangan

Ilustrasi suntik vaksin Covid-19. Ahli kesehatan menyarankan pasien alergi agar tak disuntik vaksin Covid-19.
SIMULASI VAKSINASI COVID-19 : Petugas medis menyuntikan vaksin Covid-19 kepada warga
saat simulasi di Puskesmas Cikarang Kabupaten Bekasi, beberapa waktu lalu. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI- Dinas kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi terus mempersiapkan diri menghadapi program vaksinasi Covid-19 Sinovac tahap pertama sebanyak 480 ribu vaksin.

Diantara persiapan itu, antara lain program pelatihan vaksinator untuk tenaga kesehatan (Nakes) di wilayah Kota Bekasi. Saat ini ada empat nakes RS pemerintah, yakni RSUD Chasbullah Abdulmadjid dan RSUD tipe D yang sudah mendapat pelatihan dari Pemprov Jawa Barat.

“Mereka yang sudah mendapat pelatihan saat ini diminta supaya melatih nakes lainnya,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bekasi Dezy Syukrawati saat dihubungi Radar Bekasi, Minggu (29/11/2020).

Menurutnya, pelatihan vaksinator kepada empat nakes RS pemerintah itu merupakan pengajuan pihaknya ke Pemprov Jawa Barat. Kemudian, setelah selesai itu kini mereka yang dapat pelatihan ditugaskan melatih nakes lain.

’’Dan kemarin sudah diedarkan surat buat Puskesmas se-Kota Bekasi, dan namanya On Job Training (OJT). OJT ini tiap Puskesmas ajukan satu orang. Dan karena yang dilatih cuma satu, maka satu orang ini nanti diminta melatih nakes lain  yang berwenang,’’ paparnya.

Intinya, sambung Dezy, pelatihan vaksinator ini berjenjang. ’’Perawat atau bidan juga diberikan pelatihan,” imbuhnya.

Adapun sesuai kebutuhannya, kata Dezy, untuk pelaksanaan vaksin di Kota Bekasi butuh 200 vaksinator. Saat ini baru ada total 18 orang ditambah dari TNI-Polri.

Namun, hal ini tentu kembali untuk penggunaan vaksin Sinovac, tapi kalau berbeda harus dihitung lagi secara benar. “Kan terakhir Sinovac. Kalau beda ya Kami harus hitung lagi yang benar-benar. Karena tata cara penyuntikan tiap merk berbeda, dan untuk yang pelatihan kan Sinovac. Apakah satu atau dua kali suntik sudah tahu, tapi kalau merk lain beda. Jadi, dinamis sekali,” tandasnya. (mhf)