Berita Bekasi Nomor Satu

Tenaga Kependidikan Minta Diperhatikan

ILUSTRASI: SMPN 36 Kota Bekasi
ILUSTRASI: SMPN 36 Kota Bekasi
ILUSTRASI: SMPN 36 Kota Bekasi
ILUSTRASI: SMPN 36 Kota Bekasi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah tenaga kependidikan di Kota Bekasi menyayangkan formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021 hanya untuk guru honorer. Padahal, mereka juga turu berperan dalam kemajuan dunia pendidikan.

Staf Tata Usaha (TU) Operator Bidang Keuangan SMPN 36 Kota Bekasi Rizky Mulya Wardiansyah mengungkapkan, dirinya menyayangkan tidak adanya formasi bagi tenaga kependidikan pada PPPK 2021. Padahal, kata dia, tenaga kependidikan juga turut berperan dalam kemajuan dunia pendidikan.

“Sebenarnya sangat disayangkan karena tenaga kependidikan juga ikut berperan dalam (kemajuan) pendidikan,” ungkapnya kepada Radar Bekasi, Rabu (2/12).

Menurut Rizky, meskipun tidak mengajar seperti guru, tenaga kependidikan berperan penting dalam perkembangan sekolah, baik dari segi sarana maupun administrasi.

“Kami memang tidak berperan untuk mengajar siswa, tapi kami berperan untuk bisa menyelesaikan masalah administrasi dan yang berhubungan dengan pelaporan anggaran sekolah,” imbuhnya.

Oleh karena itu, lebih lanjut dirinya menegaskan, seharusnya pemerintah tidak hanya memberikan kesejahteraan bagi tenaga pendidik. Tetapi juga tenaga kependidikan.

“Semoga ada keputusan yang menggembirakan bagi tenaga kependidikan. Kita ingin pemerintah juga memperhatikan kami,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan oleh operator SDN Bekasi Jaya IX Kota Bekasi Za. Padahal dirinya berharap ada formasi bagi tenaga kependidikan sejak kosong pada rekrutmen PPPK 2018 dan 2019.

“Untuk pendaftaran PPPK 2021, kami tenaga kependidikan berharap besar ada formasi. Tapi apa mau dikata, formasi tenaga kependidikan tetep belom ada,” ucapnya.

Padahal, kata dia, tenaga kependidikan memiliki peran penting di zaman modern seperti saat ini. Antara lain dalam membuat laporan sekolah secara daring.

“Padahal di era modern seperti ini tenaga kependidikan sangat diperlukan untuk membuat laporan yang sudah berupa digital,” jelasnya.

Apalagi banyak informasi bahwa TU atau Operator Sekolah (OPS) disebut sebagai jantungnya sekolah. Ia juga menyayangkan tidak adanya perhatian dari pemerintah bagi tenaga kependidikan.

“Katanya TU dan OPS adalah jantung hati sekolah, tapi kami merasa perhatian untuk kami itu tidak ada,” keluhnya.

Rizky tidak bisa membayangkan jika tidak ada tenaga kependidikan di satuan pendidikan. “Bagaimana jika tidak ada tenaga kependidikan, mungkin tidak ada yang mengurus mengenai administrasi, tidak ada yang menjaga sekolah dan sekolah akan kotor jika tidak ada tenaga kebersihan. Peran serta kita itu sangat penting, tapi memang jarang diperhatikan,” cetusnya. Ia berharap, dalam rekrutmen PPPK pemerintah bisa memberikan formasi bagi tenaga kependidikan.

Sekretaris Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nunuk Suryani mengatakan, tenaga kependidikan belum masuk dalam formasi PPPK 2021. Pemerintah, kata Nunuk, masih fokus pada pengangkatan guru PPPK.

“Mohon maaf, untuk formasi PPPK 2021 khusus guru saja. Untuk tenaga kependidikan masih belum dialokasikan,” ujar Nunuk, sebagaimana diberitakan JPNN.com (Grup Radar Bekasi). (dew/jpnn)