Berita Bekasi Nomor Satu

Warga Galaxy Tolak Pembangunan Wiskul

PROTES WARGA: Warga tengah memancing di kawasan polder air Galaxy, Bekasi Selatan, Selasa (12/15). Warga sekitar menolak kawasan polder air dijadikan wisata kuliner. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.
PROTES WARGA: Warga tengah memancing di kawasan polder air Galaxy, Bekasi Selatan, Selasa (12/15). Warga sekitar menolak kawasan polder air dijadikan wisata kuliner. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah warga yang berada di Perumahan Galaxy RW 13 Kelurahan Pekayonjaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, menolak pembangunan wisata kuliner (Wiskul) di lingkungan polder air Galaxy.

Dasar penolakan adanya wiskul, karena dinilai bertentangan dengan Perda Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Rencana Tata Ruang Kota Bekasi Tahun 2015-2035.

Selain bertentangan Perda, rencana pembangunan wisata kuliner dinilai menggangu estetika. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dikhawatirkan hilang, termasuk kekhawatiran adanya tindak kejahatan dan premanisme.

Salah satu warga Perumahan Galaxy RW 13 Kelurahan Pekayonjaya, Bambang Wahyudin membenarkan adanya penolakan warga jika area polder air dibangun lokasi wisata kuliner.

“Kalau lokasi itu sebagai RTH ya orientasinya tidak boleh dipakai untuk bisnis. Apalagi kalau dijadikan bangunan, itu melanggar,” kata Bambang kepada Radar Bekasi, usai menggelar demo penolakan di polder air Galaxy, Selasa (15/12).

Lanjut Bambang, saat aksi dilakukan warga, Wali Kota Bekasi sempat datang, dan warga menyampaikan aspirasinya ke Wali Kota. Pihak Pemkot Bekasi beralasan pembangunan wiskul untuk mendorong wirausaha UMKM di Kota Bekasi agar berkembang.

“Tapi saya bilang harus diperhatikan juga dampak-dampaknya. Kalau Wiskul di lingkungan polder air Galaxy akan menggangu lingkungan dan warga sekitarnya. Terkait kebersihan, keamanan dan lainnya itu harus di perhatikan,” ujarnya.

Apalagi menurutnya, sekarang ini masyarakat diminta untuk 3 M (memakai masker menjaga jarak dan mencuci tangan). Berdirinya wiskul dikhawatirkan menimbulkan kerumunan.

Pihaknya juga menyoal kemungkinan munculnya limbah makanan dan plastik di sekitar. “Dampak tersebut yang tidak diinginkan oleh warga. Dan warga intinya akan menolak keberadaan wiskul di lingkungan polder air Galaxy,” terangnya.

Karena sebelumnya, Bambang mengaku, pada tahun 2017 Wali Kota juga sempat mendatangi polder air Galaxy ini. Ia menjelaskan lokasi tersebut dijadikan sebagai RTH dan tempat wisata serta olahraga warga sekitar, difasilitasi WiFi bagi pengunjung yang datang.

“Tapi kenapa sekarang diperbolehkan, pada intinya kita warga sekitar polder air Galaxy menolak wiskul beroperasi,” ungkapnya.

Sementara, Sekretaris Camat Bekasi Selatan, Yeyen Apriyanti mengatakan, izin membuat wisata kuliner di polder air Galaxy sudah ada dari Disperkimtan, serta Dinas Koperasi dan UKM.

“Sudah ada ya izinnya dari Disperkimtan dan UMKM, akan tetapi izinnya harus sesuai peraturan yang ada. Dan jangan sampai permanen,” katanya.

Beberapa waktu lalu, lanjut Yeyen, sebenarnya hal tersebut sudah di bahas oleh warga sekitar. Akan tetapi warga tetap tidak mau ada wiskul di lingkungan polder air Galaxy.

“Maka dalam waktu dekat ini akan kita bahas lagi bersama. Ya kalau dari Pemerintah ingin memajukan UMKM, kalau memang warga masih menolak karena takut berdampak buruk, maka dalam waktu dekat kita akan musyawarah duduk bersama mencari solusinya. Kita sebagai pemerintah fleksibel akan mencari solusinya agar tidak ada yang dirugikan yang berdemo maupun yang di demo,” tukasnya. (pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin