Berita Bekasi Nomor Satu

Monitoring Lanjutan ke Sekolah Jelang Pembelajaran Tatap Muka

FOTO BERSAMA: Dewan Pendidikan Kota Bekasi, MKKS, K3S, foto bersama usai sosialisasi.
FOTO BERSAMA: Dewan Pendidikan Kota Bekasi, MKKS, K3S, foto bersama usai sosialisasi.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dewan Pendidikan Kota Bekasi akan melakukan monitoring lanjutan secara langsung ke sekolah guna memastikan kesiapan infrastruktur protokol kesehatan jelang simulasi pembelajaran tatap muka pada 2021.

“Kita Dewan Pendidikan selain menjadi lembaga pertimbangan, juga merupakan lembaga kontroling. Jadi harus dilakukan monitoring,” ujar Wakil Ketua 1 Dewan Pendidikan Kota Bekasi Andi Sopandi kepada Radar Bekasi, Rabu (16/12).

Pemantauan akan dilakukan bersama Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi. Menurutnya, pemantauan sebelumnya telah dilakukan pada Oktober dan November.

Hasil kajian pemantauan itu telah disampaikan saat sosialisasi bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP, SMA, SMK dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S).

“Kita menampung persepsi masyarakat terkait kesiapan pembelajaran tatap muka. Dari hasil tersebut sangat mengejutkan, 80 persen orangtua menginginkan untuk segera melaksanakan pembelajaran secara tatap muka,” katanya.

Dalam sosialisasi itu, kata dia, MKKS dan K3S menyampaikan bahwa hampir seluruh satuan pendidikan berusaha untuk melengkapi kesiapan protokol kesehatan.

Termasuk disampaikan bahwa orangtua akan mengizinkan anaknya untuk mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah. Tentunya guru dan tenaga kependidikan terlebih dahulu menjalani swab maupun rapid test.

Pemantauan pada bulan ini penting dilakukan untuk mengetahui kesiapan masing-masing satuan pendidikan. “Jadi kita akan melakukan monitoring lebih lanjut melihat kesiapan sekolah sudah sampai mana. Dan mendengar langsung apa yang dipikirkan oleh orangtua siswa” tandasanya.

Ia menegaskan, monitoring dilakukan tak hanya pada satuan pendidikan tingkat SD dan SMP. Tetapi juga SMA dan SMK yang berada di wilayah Kota Bekasi.

“Ranah kita luas jadi tidak terbatas. Intinya tingkat pendidikan yang masih dalam wilayah Kota Bekasi akan tetap kami lakukan monitoring termasuk SMA dan SMK,” pungkasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin