RADARBEKASI.ID, BELKASI – Belasan pengurus (kader) DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masuk dalam struktur kepengurusan DPD Partai Gelora Kabupaten Bekasi. Satu orang diantaranya adalah mantan ajudan Sadudin, saat memimpin DPD PKS. Demikian, hal itu disampaikan Ketua DPD Gelora Kabupaten Bekasi, Nur Cholis.
Tidak hanya ditingkat DPD, dia mengaku belasan eks pengurus DPD PKS sudah masuk pengurusan di tingkat DPC. Kemudian untuk mantan ajudan Sadudin, kini sebagai Wakil Ketua DPD Gelora Kabupaten Bekasi. “Ada 15 eks pengurus PKS yang masuk ke dalam struktur kepengurusan Gelora, baik di tingkat DPD maupun DPC. Termasuk mantan ajudan Sadudin,” ujarnya kepada Radar Bekasi.
Dia mengatakan, ketika kader dari partai lain memutuskan masuk ke Partai Gelora, berarti sudah masuk ke dalam. Tentunya kata Cholis, harus siap berkolaborasi dengan pengurus yang lainnya, di dalam kepengerusan Partai Gelora.
Dirinya tidak memungkiri, bahwa partai yang dipimpinnya ini akan merusak lumbung suara dari PKS di Kabupaten Bekasi. Dia meyakini, loyalis Ketua Umum Partau Gelora, Anis Matta, dan Wakil Ketua Umum, Fahri Hamzah, banyak di Kabupaten Bekasi.
“PKS itu ada simpatisan, lalu di Kabupaten Bekasi itu jumlahnya banyak. Kita bisa menggaet simpatisan itu,” tuturnya.
Untuk sekarang, seluruh pengurus DPD Gelora Kabupaten Bekasi akan bekerja maksimal, guna meraih suara dari para simpatin PKS. Karena memang dirinya mengaku, Gelora dan PKS memiliki irisan yang sama. “Suka tidak suka, kita memiliki irisan yang sama. Yang jelas kita akan bekerja maksimal, membidik suara-suara tadi (simpatisan PKS),” tukasnya.
Cholis menyebut, tolak ukur keberhasilan Gelora ialah, bisa mengalahkan PKS. Khususnya, untuk di Kabupaten Bekasi ini. Dirinya mencontohkan, untuk melihat berhasil atau tidak, bisa dilihat dari perolehan kursi DPRD mendatang, misalkan PKS lima, kemudian Partai Gelora enam, berarti menang.
“Kalau target, bisa satu fraksi dan indikasi kita menang, bisa mengalahkan PKS. Karena menurut saya yang paling relevan, tolak ukurnya mengalahkan PKS,” ucapnya.
Masih Cholis, Partai Gelora mempunyai perbedaan dengan PKS. Dimana, Gelora ini partai terbuka, organisasi ini dibuat legaliter, sehingga siapa pun bisa masuk. Kemudian, tidak tangan-tangan atau kekuatan-kekuatan diluar organisasi ke partaian.
“Kita pastikan semua elemen bisa masuk ke dalam Gelora nasionalis. Untuk transparansi kita jamin, bawasannya partai ini terbuka. Jadi tidak ada tangan-tangan atau kekuatan-kekuatan diluar organisasi ke partaian. Itu yang menjadi beda kita (Gelora) dengan PKS,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, Imam Hambali, tidak berkomentar banyak perihal itu. Pria yang juga Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Bekasi ini beralasan, tidak mau berkomentar tentang partai lain. “Maaf, saya tidak ingin komentar tentang parpol lain,” ucapnya kepada Radar Bekasi melalui pesan singkat (pra)