RADARBEKASI.ID, BEKASI – Perkembangan zaman yang begitu distruptif memaksa kita berubah. Ini memang keharusan. Satu hal yang perlu dijaga dalam masifnya perubahan itu sendiri adalah semangat belajar dalam rangka membaca zaman. Kita mengenalnya secara tersirat dalam kegiatan literasi.
Menurut KBBI, literasi diartikan sebagai kemampuan menulis dan membaca; pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu; dan kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup. Dengan demikian, hanya orang-orang yang belajarlah yang akan literat.
Yayasan Al Muslim merupakan satu lembaga pendidikan yang secara sadar membuka diri untuk membaca perubahan ini. Kegiatan literasi menjadi bagian terpenting yang menyertai kegiatan-kegiatannya. Walapun kegiatan literasi bukan proses sepele dan hasilnya bisa dilihat dalam waktu yang singkat, namun tentu saja harus dimulai sekarang di ruang-ruang kelas anak-anak didik.
Literasi tidak hanya membaca, Yayasan Al Muslim memulai kegiatan ini dengan melatih siswanya membaca sekaligus menulis. Bekerja sama dengan Penerbit MediaGuru dan penerbit-penerbit lainnya, Yayasan Al Muslim siap menjadi sekolah percontohan literasi di Indonesia. Puluhan buku yang dihasilkan siswa dan guru menjadi saksi pemikiran dan imajinasi positif sebagai reaksi dari proses belajar yang dilakukannya.
Yayasan Al Muslim menyadari bahwa karya adalah sebuah bukti peradaban. Oleh karena itu, lembaga ini mengajak siswa dan guru-gurunya berkarya dalam berbagai bidang. Karya-karya ini mengasah kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk meningkatkan kecakapan hidup.
Terkait kemajuan pendidikan ke arah digitalisasi, Yayasan Al Muslim juga mengembangkan Learning Management System (LMS) yang membantu pengelolaan proses pendidikan sehari-hari. Ini menjadi kebutuhan karena kurikulum lembaga ini memiliki kekhasan dibandingkan sekolah-sekolah umum lainnya. Customize curriculum dan perangkat digital yang mendukungnya akan mempermudah proses pembelajaran dan pelaporan yang dilakukan.
Keterbukaan Yayasan Al Muslim pada perubahan dan kemajuan pendidikan juga terjadi pada kegiatan asesmen. Tiadanya Ujian Nasional bukan menjadi kekhawatiran karena proses pembelajaran yang dilakukan guru sudah membiasakan siswa berpikir tingkat tinggi. Program-program penunjang yang dilaksanakan mengarah pada kolaborasi antarmapel yang bertujuan melatih siswa mengasah kecakapan hidup mereka tanpa mengabaikan pembinaan karakter baik sehari-hari. (*)