RADARBEKASI.ID, JAKARTA-Mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai melaporkan rasisme yang dialami warga Papua ke Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin.
Laporan itu disampaikan lewat cuitannya di Twitter. Natalius Pigai mencuitkan masalahnya pada 24 Januari 2021. Mantan Komisioner Hak Asasi Manusia itu mengawali cuitannya dengan menyampaikan apresiasi pada Lloyd Austin, menteri pertahanan berkulit hitam pertama yang baru dilantik oleh pemerintahan Joe Biden.
“Saya bangga dengan Anda, @LloydAustin, penduduk berdarah Afrika-Amerika yang paling kuat di dunia,” cuit Natalius.
Kemudian dia melanjutkan cuitannya dengan menyampaikan kondisi rasisme yang banyak dialami oleh penduduk Papua di Indonesia.
“Kami telah berperang dengan rasisme kolektif (negara) yang ditujukan kepada keturunan Afrika-Melanesia (Papua), lebih dari 50 tahun terakhir. Penyiksaan, pembunuhan, dan genosida yang berjalan pelan. Kami butuh perhatian,” cuitnya.
Dia juga menyertakan berbagai foto dirinya menjadi korban rasisme, yang diambil dari akun Facebooknya.
Ketika berita ditulis, cuitan ini telah diretweet sedikitnya seribu kali, dan disukai lebih dari tiga ribu kali. Cuitan tersebut pun banyak direspons oleh warganet.
Sebagian warganet memberikan dukungan pada Natalius Pigai dan meminta aparat berwenang berupaya menghentikan rasisme yang dialami warga Papua.
Sementara diketahui, Lloyd Austin adalam Menteri Pertahanan Amerika Serikat yang ke 28. Laki-laki berusia 68 tahun itu adalah warga kulit hitam pertama yang dilantik menjadi menhan di AS. Lloyd Austin juga dikenal sebagai purnawirawan jenderal berbintang empat.
Sebelumnya, warganet juga dihebohkan dengan viralnya foto Natalius Pigai yang disandingkan dengan Gorilla di akun medsos Ambroncius Nababan. Masyarakat Papua pun bereaksi dan memolisikan Ambronicius.
Mendapat besarnya reaksi warga Papua, Ambroncius Nababan yang menjabat ketua umum DPP Projamin mengucapkan permintaan maaf atas tindakan rasialnya kepada eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai itu.
Permintaan maaf tersebut dilayangkan Ambroncius kepada Pigai dan juga masyarakat Papua. “Dalam hal ini sebelumnya saya memohon maaf kepada saudara Natalius Pigai dan masyarakat Papua. Mungkin ada yang tersinggung dan menganggap saya menghina masyarakat luas apalagi melakukan rasis,” kata Ambroncius kepada awak media, Senin (25/1/2021). (jpnn)