Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

RSUD Bekasi Utara Khusus Pasien Covid

ISTIMEWA/RADAR BEKASI BEROPRASI : Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bekasi, Rahmat Effendi saat meninjau kesiapan oprasi RSUD Bekasi Utara yang diperuntukan untuk pasien Covid-19, kemarin.
ISTIMEWA/RADAR BEKASI
BEROPRASI : Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bekasi, Rahmat Effendi saat meninjau kesiapan oprasi RSUD Bekasi Utara yang diperuntukan untuk pasien Covid-19, kemarin.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 100 tempat tidur yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe D di Kecamatan Bekasi Utara disiapkan untuk t pasien Covid-19. Tempat tidur di RSUD yang baru saja diresmikan kemarin menambah ketersediaan tempat tidur isolasi sebelumnya sebanyak 1.672 tempat tidur.

Selain menambah jumlah tempat tidur isolasi pasien Covid-19, setelah berjalan normal dan melayani pasien umum, RSUD tipe D yang baru ini diharapkan dapat memotong jarak masyarakat di wilayah sekitar untuk mengakses Fasilitas Kesehatan (Faskes).

Penambahan ruang rawat isolasi ini menjawab kekhawatiran akan penuhnya tempat tidur isolasi, sehingga Faskes sudah tidak lagi mampu menampung pasien Covid-19. Beroperasinya RSUD tipe D di Utara Kota Bekasi ini sementara hanya melayani pasien Covid-19, tidak untuk pasien umum.

“Kami belum ada Poliklinik, belum ada ICU, belum ada penunjang lain, tapi ini khusus untuk rawat inap Covid-19 saja,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Tanti Rohilawati, Rabu (3/1).

Tingkat keterisian RS sampai saat ini diakui penurunan belum terjadi secara signifikan, dari 90 persen pada pekan lalu, pekan ini masih diangka 85 persen. Total 100 tempat tidur yang disiapkan bertujuan sebagai alternatif jika terus terjadi peningkatan jumlah pasien yang memerlukan perawatan di Faskes.

Meskipun, sampai dengan saat ini seluruh RS termasuk RS darurat Stadion Patriot Candrabhaga masih mampu untuk menampung pasien. Harapannya, jumlah temuan kasus dapat menurun jumlahnya sehingga beriringan dengan menurunnya tingkat keterisian RS, seluruh kebutuhan RS mulai dari Tenaga Kesehatan (Nakes) hingga kebutuhan administrasi disebut sudah terpenuhi untuk RS tipe D yang baru ini.”Karena bagaimanapun juga ini situasi darurat, harus segera terpenuhi, dimana kami insyaAllah langsung lakukan layanan,” tambahnya.

Total staf dan Nakes yang dibutuhkan untuk operasional RS sebanyak 60 orang, dari empat dokter yang dibutuhkan rencananya ditambah dua tenaga dokter lagi di RS ini. Tim dokter yang telah dimiliki saat ini salah satunya adalah dokter paru untuk konsulen dalam penanganan pasien Covid-19.

Pasien yang akan dirawat di RSUD baru ini adalah pasien tanpa gejala (OTG), gejala ringan, hingga gejala sedang. Disamping ketersediaan tempat tidur di RS darurat Stadion Patriot Candrabhaga masih memungkinkan untuk menerima pasien.” Tapi kami juga sudah siapkan di GOR, saat ini bed di GOR dari 117 terisi 43,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bekasi, Rahmat Effendi berharap setelah RSUD yang diresmikan kemarin mulai menerima pasien umum, dapat mendekatkan masyarakat dengan Faskes. Ia menambahkan kehadiran RSUD ini dapat mendekatkan Faskes, selain mengatasi kesulitan masyarakat mencari tempat tidur untuk mendapatkan perawatan.

“Tinggal kita menjaga dari semua komponen yang ada untuk mengontrol fungsi-fungsi layanan kesehatan yang ada di Kota Bekasi ini,” paparnya.

Rahmat mengaku telah berkoordinasi dengan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bekasi untuk memastikan jumlah dokter di Kota Bekasi tercukupi. Total ada 2.600 dokter untuk melayani kesehatan masyarakat Kota Bekasi saat ini.

Di tempat yang sama, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, Choiruman Joewono Putro yang juga nampak hadir berhadapan 100 tempat tidur yang tersedia untuk menambah kapasitas RS memudahkan masyarakat untuk mengakses Faskes. Paling utama, dalam sektor kesehatan disebut meningkatkan penanganan promosi menjadi penanganan preventif.”Segera, karena untuk penanganan Covid-19 sampai 100 bed berarti meningkatkan kapasitas,” ungkapnya. (Sur)