RADARBEKASI.ID, JAKARTA-Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief mengaku sudah mendapat informasi, bahwa Kepala Staf Presiden (KSP) sudah ditegur oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini terkait dengan poelemik kudeta Demokrat.
“Kepala KSP Moeldoko sudah ditegur Pak Jokowi,” ujar Andi kepada wartawan, Jumat (5/2).
Andi berharap, dengan ditegurnya oleh Presiden Jokowi tersebut, Moeldoko yang merupakan mantan Panglima TNI itu tidak lagi mengulangi kesalahannya dengan berupaya mengambil alih kursi Ketua Umum Partai Demokrat yang saat ini diduduki AHY.
“Mudah-mudahan tidak mengulangi perbuatan tercela terhadap Partai Demokrat,” katanya.
Sementara itu, Partai Demokrat juga sudah memaklumi mengenai kader Demokrat yang ikut serta melakukan kudeta terhadap AHY ini.
“Buat beberapa senior partai yang kecewa dan kurang legowo dipimpin generasi muda (AHY), kami maklumi. Itu sisa-sisa feodalisme, tugas partai untuk mendidik,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, Moeldoko sangat bernafsu menjadi Capres di Pemilu 2024 mendatang.
Sehingga Moeldoko mengelar pertemuan di sebuah hotel dengan para kader Partai Demokrat untuk mengumpulkan kekuatan melakukan kudeta terhadap Ketua Umum Partai Demokrat AHY.
“Berdasarkan keterangan yang kami miliki, pembahasan utama yang disampaikan oleh pelaku gerakan dalam pertemuan itu adalah rencana mengusung KSP Moeldoko sebagai calon presiden 2024,” ujar Herzaky kepada wartawan, Rabu (3/2/2021).
Herzaky menambahkan, Moeldoko menyadari tidak bisa begitu saja menjadi Capres di Pemilu 2024. Sehingga membutuhkan kendaraan politik dan yang disasar adalah Partai Demokrat caranya dengan membuat kongres luar biasa (KLB).
Menurut Herzaky, Moeldoko diduga membiayai akomodasi dan memberikan uang kepada kader-kader Partai Demokrat yang setuju untuk melakukan kudeta terhadap putra sulung dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.
“Ada yang mengundang, membiayai tiket pesawat, menjemput di bandara, membiayai penginapan, termasuk konsumsi,” ungkapnya.
Hal ini dikatakan Andi Arief lantaran adanya dugaan KSP Moeldoko berupaya melakukan kudeta terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.