Berita Bekasi Nomor Satu

RSD Asrama Haji Segera Beroperasi

DIBERSIHKAN:Petugas membersihkan ruangan dan area kamar untuk pasien Covid-19 di Asrama Haji, Bekasi Selatan, Kamis (4/2). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
DIBERSIHKAN:Petugas membersihkan ruangan dan area kamar untuk pasien Covid-19 di Asrama Haji, Bekasi Selatan, Kamis (4/2). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Gedung Asrama Haji Bekasi yang dipersiapkan sebagai Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 dipastikan beroperasi bulan ini. Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memastikan gedung Mina D dan E layak sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

Dalam proses operasionalnya, Uu menjelaskan tiga instansi akan bekerjasama, yakni Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Kota Bekasi.

Ruangan untuk isolasi telah dipersiapkan sejak beberapa waktu yang lalu, di awal Februari kemarin telah dilakukan penandatanganan kerjasama. Tiga gedung di area Asrama Haji Bekasi telah disiapkan, masing-masing Gedung Mina D dengan kapasitas 35 kamar, mampu menampung 70 orang.

Gedung Mina E dengan kapasitas 75 kamar, mampu menampung 150 orang. Sementara untuk Nakes, disiapkan gedung Mina C dengan kapasitas 40 kamar, mampu menampung 80 orang.

Sesampainya di Asrama Haji Bekasi, Uu segera melihat gedung yang telah disiapkan dan siap untuk digunakan.

“Disini akan bekerjasama dengan pemerintah pusat pada bidang kesehatan dan BNPBnya, termasuk kolaborasi dengan Pemerintah Kota Bekasi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Jadi ada tiga elemen yang akan menangani mereka yang isolasi disini,” terang Uu di Asrama Haji Bekasi, Kamis (4/1).

Lebih lanjut, tempat ini dapat digunakan untuk lokasi alternatif isolasi pasien Covid-19, termasuk Kota Bekasi setelah laporan tingkat keterisian Rumah Sakit (RS) 85 persen. Termasuk bagi pasien dari wilayah sekitar Jawa Barat, ia menegaskan tidak akan menolak pasien untuk isolasi di Asrama Haji Bekasi.

Beberpaa hal yang memudahkan persiapan operasional Asrama Haji yakni sudah tersedia tempat tidur untuk dimanfaatkan, lantaran dipergunakan setiap tahun oleh calon jamaah haji. Sehingga lebih mudah, tidak perlu biaya pengadaan tempat tidur seperti di lokasi lain. Namun, ia berharap tempat yang telah siap digunakan ini tidak sampai terisi pasien Covid-19, sehingga menunjukkan penurunan penyebaran Covid-19.

“Kemudian juga bukan berarti kami menantang adanya mereka yang datang, seharusnya atau keinginan kami sih tidak ada yang masuk kesini, biar ini kosong,” tambahnya.

Di lokasi yang sama, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Bekasi, Dede Saeful Uyun telah menandatangani kerjasama penggunaan gedung untuk isolasi. Hasil koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bulan ini dioperasikan.

“Februari ini sesegera mungkin, kemarin kita konfirmasi sesegera mungkin,” katanya.

Dalam hal ini, pihaknya hanya menyiapkan ruangan untuk digunakan, sarana dan prasarana penunjang disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Gedung dapat digunakan 24 jam menerima pasien yang datang.

“Tergantung analisa mereka (Pemprov) saja kapan untuk pasiennya, kita siap kapan saja 24 jam,” tambahnya. (sur)