Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Puting Beliung ‘Ngamuk’ Dini Hari

MENGUNGSI : Warga meninggalkan rumahnya yang rusak akibat diterjang angin puting beliung di RT03/RW4 Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Minggu (7/2). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
MENGUNGSI : Warga meninggalkan rumahnya yang rusak akibat diterjang angin puting beliung di RT03/RW4 Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Minggu (7/2). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ratusan rumah mengalami rusak ringan hingga berat usai dihantam angin puting beliung pad aminggu dini harikemarin. Ratusan rumah tersebut tersebar di beberapa wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi.

Angin puting beliung selain merusak rumah warga di Desa Taman Sari, Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi, juga mengamuk di Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi. Dari dua wilayah tersebut, total kerusakan mencapai 102 rumah, 39 rumah rusak berat, 63 lainnya rusak ringan pada bagian atapnya.

Beni, warga RT 03/04, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang hanya bisa pasrah melihat rumahnya yang nyaris robooh dihantam puting beliung. Sebagian besar bagian rumahnya rusak berat dan tak bisa ditempati. Keluarga tersebut berencana akan mengungsi ke tempat lebih aman.

“Pindah ke Perumahan Royal Park Cimuning, Padurenan, kebetulan saudara tinggal disitu, kita tinggal disitu (sementara),” terangnya sesaat sebelum meninggalkan rumah untuk mengungsi, Minggu (7/2).

Puing bangunan masih berserakan di lokasi, bangunan yang hancur rata dengan tanah ini adalah bangunan bagian belakang rumah, nampak bagian bangunan ini adalah dapur rumah. Beruntung tidak ada korban luka saat bangunan runtuh ditiup angin.

Malam itu, diceritakan oleh Beni bahwa sang ibu tengah berada di rumah bersama dua adik perempuannya, malam itu ia mendapat jadwal kerja malam hari. Angin puting beliung mengamuk dini hari, pukul 00:30 WIB, ia hanya mendapat kabar bagian belakang bangunan rumahnya hancur.

Ibu dan ke dua adiknya berlindung di bagian bangunan rumah lain, tiga orang di dalam rumah sempat panik dan berhati-hati bangunan lain juga bernasib sama. Bangunan rumah yang hancur tidak tertimpa pohon, melainkan benar-benar akibat amukan angin dini hari kemarin.

“Ya khawatir, posisi tetap (di dalam rumah), mereka berlindung, lihat-lihat, waspada saja,” tambah pria yang juga ketua komunitas penggemar burung Cipow Mania Bekasi tersebut.

Ia menuturkan, angin berkekuatan cukup kuat terjadi di area rumahnya lantaran masih banyak dijumpai tanah lapang, pantauan Radar Bekasi permukiman di kawasan ini tidak sepadat di wilayah lain. Rencananya ia dan keluarga akan tinggal di rumah sanak saudara sampai rumahnya diperbaiki dan dirasa aman untuk kembali tinggal.

Sebelumnya, di perjalanan menuju rumah Beni, Radar Bekasi melintasi tanah lapang, dua pohon berukuran besar tumbang diterpa angin, akar pohon tercabut dari dalam tanah. Pohon yang rubuh ini menghalangi akses jalan setapak yang biasa dilalui oleh warga, sehingga terpaksa berputar.

Selain di lingkungan RT 03/04, angin juga meracau di lingkungan RW 07, total empat RT terdampak, RT 06, 07, 010, dan RT 011. Beruntung, di lingkungan ini kerusakan 25 rumah yang terlaporkan hingga menjelang sore hanya mengalami rusak ringan dibagian atap.

“Tadi sudah masuk sekitar 25 rumah (di RW 07), ditambah dengan RW 04 ada empat rumah,” terang Lurah Sumur Batu, Nani Nariah.

Nampak sejumlah aparatur Kelurahan, Kecamatan, dan pengurus RW berada di area perumahan PU Sapta Taruna ini. Sejumlah warga warga tengah memperbaiki atap rumah yang rusak akibat diterjang angin dini hari kemarin. Sebelumnya, BPBD Kota Bekasi disebut oleh Nani sudah mendata rumah yang rusak akibat angin puting beliung.

Warga berharap mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kota Bekasi untuk memperbaiki bagian rumah yang rusak akibat puting beliung. Diakui baru kali ini lingkungannya diterjang angin puting beliung sejak awal tahun, total 29 KK terdampak.

“Kurang lebih diperkirakan (kerugian) Rp96 juta di RW 04 sama RW 07, semoga sudah tidak ada lagi yang melaporkan (kerusakan bangunan akibat puting beliung),” tambahnya.

Di lokasi yang sama, Sekertaris Kecamatan Bantargebang, Warsim Suryana mengatakan bahwa pihaknya menunggu laporan akhir dari Kelurahan Sumur Batu mengenai kerugian yang dialami oleh warga. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan BPBD Kota Bekasi.”Tadi saya sudah koordinasi dengan BPBD, rencana kita laporkan ke BPBD. Nanti kalau dianggap kejadian alam ditetapkan biaya kerugian berapa, nanti diajukan,” terangnya.

Ada satu korban luka terdata oleh BPBD Kota Bekasi, korban atas nama Ardi Marwansyah (10) mengalami luka ringan dibagian pelipis dan tangan terkena material bangunan rumah. Meskipun hujan deras di wilayah Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang malam hingga dini hari, tidak ada wilayah terdampak banjir.”Untuk puting beliung iya (korban) luka ringan, luka pelipis,” ungkap Kasi Rekontruksi dan Rehabilitasi BPBD Kota Bekasi, Suhendra.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Bekasi Muhammad Said, mengaku sudah mengirimkan bantuan kepada warga yang terdampak putting beliung,”Kita sudah mengirimkan logistik ke lokasi puting beliung, berupa terpal untuk menutup sementara atap rumah yang abruk,” ucapnya.

Dirinya menghimbau, agar masyarakat tetap waspada dengan kondisi cuaca seperti sekarang ini, mengingat curah hujan masih tinggi. Kemudian, seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah, relawan, dan masyarakat, tetap bersiapsiaga, dan menyiapkan langkah-langkah antisipasi terhadap kemungkinan-kemungkinan.”Seluruh elemen masyarakat, harus tetap bersiapsiaga. Karena cuaca sekarang yang curah hujannya masih tinggi,” jelasnya.(sur/pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin