Berita Bekasi Nomor Satu

Kesulitan Tangani Daerah Aliran Sungai

TEROBOS BANJIR : Warga menerobos banjir di Jalan Raya Jatikramat, Jatiasih Kota Bekasi, belum lama ini. Banjir yang disebabkan luapan Kali Cakung tersebut membuat akses jalan terputus. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah permukiman yang berada di lintasan Daerah Aliran Sungai (DAS) masih menjadi langganan banjir. Pemerintah Kota Bekasi mengaku kesulitan untuk menangani persoalan banjir di area tersebut.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, membenarkan bahwa persoalan penanganan daerah terdampak banjir di bantaran kali cukup sulit. Pasalnya potensi luapan air juga sumbangsih dari hulu sungai Kali Bekasi, Cileungsi dan Cikeas.

“Tapi kalau yang kontur topografi sebenarnya kita tinggal komitmen. Alhamdulillah dari Perda sudah mengesahkan Perda Drainase serta kajian tersier dan sekunder,” kata Pepen sapaan akrabnya ketika ditemui usai membuka Mukota V Kadin Kota Bekasi di Hotel Santika Mega City, Jalan A Yani Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi, Rabu (24/2).

Sebagai penanganan banir pembangunan polder air dirasa berperan penting. Ia menjelaskan, pada tahun 80an rawa-rawa itu berubah menjadi daerah hunian. Sehingga seiring perkembangan jaman menimbulkan banjir di area tersebut karena berada di dataran rendah.

“Kita harus pisahkan juga ya, persoalan hulu kan persoalan tata ruang. Intensitas banyaknya hujan karena turunnya ke sungai,” ucapnya.

Sejauh ini sejumlah Sungai juga belum dilakukan normalisasi, sehingga terjadi beberapa pendangkalan. Akan tetapi kata dia, penanganan di hulu juga harus berjalan beriringan.

“Tapi kita fokus menangani sekunder dan tersier. Seperti Kali Cakung, Kali Sunter, Kali Bong dan Kali Asem yang membelah Kali Bekasi,” ungkapnya. (pay)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin