RADARBEKASI.ID, BEKASI – Elektabilitas Partai Golkar mengalami penurunan pada awal tahun 2021 ini. Hal itu berdasarkan hasil survei Litbang Kompas terkait tren elektabilitas partai politik di awal tahun 2021. Hanya saja, DPD Golkar Kabupaten Bekasi membantah itu. Sebab, pada pemilu 2020 kemarin, mayoritas calon yang diusung oleh Golkar berhasil menang.
“Sepengetahuan kita, pada Pilkada kemarin, calon-calon yang diusung sama Golkar itu mayoritas memenangi Pilkada,” ujar Wakil Ketua Bapilu DPD Golkar Kabupaten Bekasi, Arif Rahman.
Untuk diketahui, dari hasil survei Litbang Kompas, Partai Golkar mengalami penurunan elektabilitas yang cukup tajam. Jika dibandingkan pada Pemilu 2019 lalu, partai berlambang pohon beringin itu menjadi runner-up dengan suara 12,31 persen, sedangkan elektabilitas pada awal tahun 2021 hanya 3,4 persen.
“Kalau secara nasional saya kurang tahu, kenapa hasil survei secara nasional itu, justru penurunan Golkar drastis. Padahal, pada Pilkada serentak di 2020 kemarin, Golkar pemenangnya,” katanya.
Dia mengaku, elektabilitas golkar di Kabupaten Bekasi menurun. Hal ini setelah ketua DPD Golkar sebelumnya Neneng Hasanah Yasin tersandung masalah hukum.”Kenapa suara Golkar turun, karena di tahun 2018 kita terkena badai sunami. Sehingga berhimbas kepada penurunan hasil Pileg 2019, dari sepuluh kursi, menjadi tujuh kursi,” ungkapnya.
Namun untuk sekarang, dirinya beranggapan, elektabilitas Golkar sudah stabil dan meningkat. Kader dan pengurus partai sudah mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat. Selain itu, partainya juga sudah melakukan rektrustur organisasi, pembenahan organisasi di dalem internal.
“Sekarang itu di internal Golkar, banyak pengurus-pengurus muda, yang memang jiwa sosialnya tinggi, dan mereka ditempatkan di masing-masing wilayah. Kalau toh Pileg dilakukan hari ini, kita optimis bisa meraih kursi lebih dari sepuluh, karena elektabilitas Golkar sudah stabil dan meningkat,” tuturnya. (pra)