Berita Bekasi Nomor Satu

Musda Golkar Tunggu Restu DPP

Dewan Penasehat DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Abdul Manan
Dewan Penasehat DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Abdul Manan
Dewan Penasehat DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Abdul Manan
Dewan Penasehat DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Abdul Manan

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Musda V Partai Golkar Kota Bekasi sampai dengan hari ini, belum ada kejelasan kapan akan diselenggarakan. Sementara itu, tim Steering Commite (SC), dan jajaran pengurus DPD Kota Bekasi masih tunggu keputusan DPP untuk bisa menggelar Musda V yang tertunda sejak tahun lalu.

Ditengah situasi ini, politikus senior Partai Golkar, Akbar Tanjung diketahui memberikan dukungan agar agenda Musda V Kota Bekasi bisa segera dilaksanakan. Terkait dukungan tersebut, Ketua Plt DPD Golkar Kota Bekasi, Ade Puspitasari mengaku, bersyukur dengan dukungan tersebut.

“Alhamdulilah banyak dukungan dan banyak kepercayaan, serta banyak amanah,” singkat Ade melalui pesan tertulis, Kamis (25/2).

Sementara itu, Ketua Dewan Penasehat DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Abdul Manan saat dihubungi terpisah menyebut, agenda Musda V Kota Bekasi bisa dilaksanakan tergantung keputusan DPP, selaku pihak yang membuat keputusan penundaan tersebut.

“Itu semua keputusannya ada di DPP, sampai hari ini pun kami belum terima surat putusan DPP dan masih menunggu,” ucap Politikus senior DPP Partai Golkar Kota Bekasi ini. “Yang jelas memang harus segera digelar tak boleh berlarut-larut,” sambungnya.

Terpisah, salah satu Srikandi partai Golkar Siti Aisyah mengaku prihatin dengan para Bacalon yang ada, karena tak ada satupun berasal dari akar rumput partai. Padahal, dirinya menilai masih banyak tokoh-tokoh yang berkompeten buat maju untuk memimpin partai 5 tahun kedepan.

“Ya, dari semua Bacalon yang ada tak satupun dari mereka itu tokoh-tokoh yang berasal dari bawah, dan saya pribadi lahir di partai ini dari bawah sehingga jelas sangat bukan level saya untuk ikut bertarung oleh mereka,” ucapnya.

Dia sendiri mengaku tak tertarik untuk mencalonkan diri di Musda V DPD Kota Bekasi. Dia beranggapan, proses penjaringan calon ketua itu terindikasi ada upaya agar berjalan diluar ketentuan yang berlaku.
“Saya tak mau calonkan diri, untuk apa juga saya bertarung di situ. Toh kadernya juga, menginginkan yang lurus itu menjadi bengkok. Lagipula, saya tidak tertarik bersaing dengan mereka kecuali Rahmat Effendi ada, mungkin saya maju karena saingan saya ya dia secara posisi di partai, kalau saya sekarang maju melawan calon yang ada ya gak selevel lah,” ketusnya.

“Jadi, ini bukan berarti saya ingin paling hebat atau tinggi dari mereka ya, tapi intinya ya saya enggan maju karena memang saya gak berminat bersaing dengan mereka yang notabene ya bukan seorang kader partai yg lahir dari bawah. Silakan saya serahkan saja segala keputusannya itu ke partai. Toh, prosesnya juga sudah berjalan, dan kader di Kota Bekasi menginginkan cara yang seperti itu biarkan saja. Kan segala sesuatu itu tergantung dari apa yang ditanamnya, sehingga biar saja mereka yang nanti meraih buahnya,” tutupnya. (mhf)