RADAREKASI.ID, JAKARTA-Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Said Aqil Siradj bakal konsisten menyoroti kebijakan pemerintah, meskipun saat ini berstatus sebagai Komisaris Utama PT KAI.
“Kiai Said tetap akan kritis, terutama atas hal-hal yang dianggap menyimpang dari kemaslahatan publik,” kata juru bicara Said Aqil Siradj, Muchamad Nabil Haroen atau akrab disapa Gus Nabil dalam keterangan resminya kepada awak media, Kamis (4/3/2021).
Gus Nabil mengatakan, kritik Said Aqil bertumpu kepada kaidah yang jelas, yaitu kaidah Islam dalam hal untuk membangun kesejahteraan publik.
“Sebaliknya, Kiai Said juga akan mendukung pemerintah dalam program-program yang membela rakyat kecil dan publik secara umum,” ujar Gus Nabil.
Dia menuturkan, untuk urusan gaji, Said Aqil tidak akan menikmati gaji Komisaris Utama PT KAI. Sebab, gaji tersebut akan disedekahkan seluruhnya untuk umat.
“Kiai Said juga berkomitmen bahwa gaji sebagai Komisaris PT KAI akan digunakan untuk sedekah. Tentu saja, Kiai Said selama ini juga getol mengampanyekan filantropi, di antaranya melalui NUCare-Lazisnu,” tutur Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama itu.
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengangkat Said Aqil Siradj sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen baru PT Kereta Api Indonesia (KAI) menggantikan Jusman Syafii Djamal.
Hal itu berdasarkan salinan Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-64/MBU/03/2021
Selain Said Aqil, Komisaris Independen PT KAI juga dibabat Riza Primadi dan Rochadi. Sementara itu, Diah Natalisa dan Chairul Anwar menjabat Komisaris PT KAI. (jpnn)