Berita Bekasi Nomor Satu

Eka Sulit Nyalon, Golkar Seleksi Kader

Golkar
ILUSTRASI : Ketua DPD Golkar Kabupaten Bekasi, Eka Supria Atmaja (tengah), saat foto bersama dengan sejumlah pengurus dan kader. ISTIMEWA/RADAR BEKASI
Golkar
ILUSTRASI : Ketua DPD Golkar Kabupaten Bekasi, Eka Supria Atmaja (tengah), saat foto bersama dengan sejumlah pengurus dan kader. ISTIMEWA/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – DPD Golkar Kabupaten Berkasi, bakal mencari kader terbaiknya untuk menjadi calon Bupati Bekasi pada Pemilihan kepala Daerah (Pilkada) kabupaten Bekasi mendatang, jika popularitas Ketua DPD Golkar Kabupaten Bekasi, Eka Supria Atmaja meredup.

“Tentu saja partai ini mencari kader terbaik, untuk nanti diusung menjadi Cabup mendatang,”kata Ketua DPD Golkar Kabupaten Bekasi, Eka Supria Atmaja saat ditemui usai mengunjungi Gedung Juang Tambun, belum lama ini.

Eka yang juga sebagai Bupati Bekasi ini menilai, siapa pun yang nantinya akan mendapat rekomendasi dari partai berlambang pohon bringin ini, yang memang punya kemampuan dan prestasi. Tentunya, dapat diandalkan oleh partai untuk meraup suara yang besar.

Terkait, perubahaan rekomendasi pada Pilkada Bekasi tahun 2012 lalu, yang pernah terjadi di partai besutan Airlangga Hartarto ini, dirinya menuturkan, itu bukan sebuah tragedi, mengingat sebelum memberikan rekomendasi, partai akan melakukan survei, seperti elektabilitas dan yang lainnya.
“Kemungkinan pada waktu itu, elektabilitasnya ada yang lebih baik. Jadi partai itu mencari kader terbaik yang nantinya disiapkan untuk menjadi pemimpin,” tuturnya.

Sebelumnya, posisi Eka Supria Atmaja sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Bekasi akan terancam. Bahkan, pria yang kini menjabat sebagai Bupati Bekasi, kemungkinan besar akan sulit mendapat rekomendasi untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang.

Hal itu mengingat, pelaksanaan Pilkada Bekasi akan berlangsung pada 2024 mendatang. Sedangkan, masa kepemimpinan Bupati Bekasi akan berakhir di tahun 2022. Dalam kurun waktu dua tahun setelah selesainya masa jabatan, kemunculan tokoh baru dari DPD Golkar masih sangat mungkin.

“Masih sangat mungkin, karena politik itu berubah-rubah terus, dinamis. Siapa tahu nanti di tahun 2024, muncul tokoh baru dari Golkar,” kata pengamat politik dan kebijakan public bekasi, Adi Susila kepada Radar Bekasi, belum lama ini.

Adi menuturkan, perubahaan rekomendasi sebagai Calon Bupati Bekasi (Cabup) pernah terjadi di DPD Golkar Kabupaten Bekasi, pada Pilkada Bekasi pada tahun 2012 lalu. Saat itu, Ketua DPD Golkar, Darip Mulyana, yang sudah menerima rekomendasi sebagai Cabup, tiba-tiba digantikan oleh Neneng Hasanah Yasin.

Kata Adi, politik di Kabupaten Bekasi kurang memperhatikan patsun. Dimana, kondisi politik yang ada lebih menonjolkan kekuatan, walaupun melanggar etika. Sehingga, kejadian pada tahun 2012 lalu, kemungkinan besar bakal terulang di 2024, mengingat di dalam politik waktu dua tahun itu sangat lama.

Menurut pria yang juga Dosen Kebijakan Publik Universitas Islam 45 Bekasi ini,
kultur masyarakat di Kabupaten Bekasi ini cepat lupa. Sehingga dalam kurun waktu dua tahun, masyarakat harus mengingat kembali prestasi dari bupati yang sekarang menjabat. Kemungkinan, akan banyak masyarakat yang lupa. “Berarti pada 2022, Pa Eka lengser. Saya enggak tahu dia mau pakai panggung apa untuk menuju Pilkada 2024, karena kehilangan panggung. Ya, kemungkinan sudah lupa juga masyarakat,” tuturnya. (pra)