Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Pengamat : Relaksasi PPnBM Berhasil

Pengamat Ekonomi STIE Mulia Pratama, Andi Muhammad Sadli

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Satu bulan pemerintah memberikan relaksasi Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) pada penjualan kendaraan tertentu berbuah naiknya penjualan kendaraan. Pulihnya sektor permintaan dapat kembali menggerakkan siklus ekonomi, kondisi ini membuahkan efek pengganda atau multiplier effect bagi perekonomian masyarakat.

Tidak semua orang dalam situasi pandemi Covid-19 hanya memiliki sedikit uang, sebagian kelompok masyarakat masih memiliki uang, hanya saja digunakan untuk berjaga-jaga. Peningkatan angka penjualan kendaraan dinilai sebagai dampak keberhasilan keputusan yang diambil oleh pemerintah dalam memberikan relaksasi PPnBM.

Pemerintah dinilai berhasil memancing uang yang selama ini digunakan dalam fungsi jaga-jaga oleh masyarakat kelompok ekonomi menengah ke atas. Setiap uang yang keluar dari saku dan bertransaksi akan memberikan pengganda kepada kelompok masyarakat lain yang bergantung pada permintaan atas kendaraan.

“Ya, berhasil, karena dalam situasi krisis itu kan bukan berarti semua orang tidak punya uang, orang hanya berjaga-jaga,” kata Pengamat Ekonomi STIE Mulia Pratama, Andi Muhammad Sadli, Rabu (7/4).

Dia menjelaskan bahwa relaksasi yang paling dimungkinkan sebagai bentuk intervensi dari pemerintah adalah dengan meniadakan atau mengurangi pajak uang menjadi domain pemerintah. Demand shock yang terjadi berupa penurunan permintaan membuat pemerintah harus ikut campur untuk mengembalikan kepada keadaan normal.

Salah satu cara memancing tumbuhnya daya beli masyarakat terhadap barang mewah dilakukan melalui relaksasi PPnBM. Sebab, biaya produksi perusahaan otomotif tidak mungkin ditekan untuk menurunkan harga jual.”Itu sebabnya supaya ada siklus ekonomi, pemerintah memberikan relaksasi,” tambahnya.

Hasil pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi pada Maret lalu yang telah dipublikasikan, Kota Bekasi mengalami deflasi 0,10 persen. Andil terbesar terhadap deflasi atau penurunan harga transportasi atau pada komoditas kendaraan roda empat.

Andil komoditas kendaraan roda empat terhadap deflasi ini hanya menunjukkan adanya penurunan harga. Penurunan yang terjadi dipicu oleh relaksasi PPnBM untuk memicu naiknya permintaan.”Kalau dia (kendaraan) tidak ada pembelian kan perlu diberi stimulus supaya harganya turun,” tukasnya.

Selain relaksasi yang diberikan oleh pemerintah untuk memulihkan perekonomian nasional, ia menilai optimisme muncul pada saat vaksinasi sudah berjalan dan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan semakin baik pada masa pandemi Covid-19. Diprediksi dalam kurun waktu satu sampai dua tahun mendatang secara perlahan perekonomian akan kembali pulih. (sur)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin