
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III belum melakukan verifikasi kesiapan SMA/SMK untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas. Pasalnya, masih menunggu semua Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) divaksin Covid-19.
Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III Asep Sudarsono menjelaskan, ada salah satu yang harus terpenuhi oleh sekolah untuk bisa melaksanakan PTM secara terbatas. Oleh sebab itu, verifikasi belum dapat dilakukan.
“Ada salah satu syarat yang harus dipenuhi sekolah. Selain sarana dan prasana protokol kesehatan, yaitu seluruh GTK harus divaksin terlebih dulu,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Selasa (13/4).
Satuan pendidikan dapat mengajukan penyelenggaraan PTM setelah seluruh GTK dipastikan sudah divaksin Covid-19. Sehingga, memudahkan proses verifikasi.
“Kalo gurunya sudah divaksin boleh mengajukan PTM, jadi kami melakukan verifikasinya lebih mudah dan cepat. Tinggal melihat kesiapannya saja, karena sudah ada bukti dari sekolah kalo gurunya sudah divaksin semua untuk memenuhi syarat tersebut,” tuturnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat 1 SMA dan 11 SMK yang mengajukan penyelenggaraan PTM. Namun, pihaknya menegaskan verifikasi belum dapat dilakukan lantaran masih menunggu proses vaksinasi bagi seluruh GTK di sekolah tersebut.
“Data sementara yang saya ketahui ada 12 sekolah. Proses verifikasinya juga masih menunggu, karena ada syarat seluruh GTK wajib divaksin dulu,” ucapnya.
Proses vaksinasi bagi GTK ditargetkan dapat selesai pada akhir bulan ini. Hal itu berdasarkan rapat koordinasi yang dilakukan oleh KCD bersama Dinas Pendidikan Jawa Barat.
“Kami sudah melakukan koordinasi kepada Disdik Jabar, terkait target vaksin untuk GTK tingkat SMA dan SMK kita menginginkan pada April ini semua sudah selesai,” tuturnya.
Sampai saat ini, belum semua guru yang divaksin memberikan laporan. Oleh karena itu, pihaknya meminta pengawas agar sekolah menyampaikan kepada guru untuk mengisi aplikasi dari Disdik Jabar.
“Sepertinya ini belum banyak diisi sama guru, sehingga belum bisa dipantau secara menyeluruh. Makanya kita ingatkan kepada pengawas untuk menginformasikan hal ini kepada guru-guru di sekolah,” katanya.
Berdasarkan data, guru yang melapor sudah divaksin baru sekitar 6 persen dari total tenaga pendidik di tingkat SMA SMK. Rencananya setelah proses vaksinasi sudah dilakukan oleh seluruh GTK, pihaknya segera melakukan verifikasi untuk simulasi PTM. Kemungkinan, simulasi PTM hanya akan dilakukan untuk ujian akhir semester bagi siswa kelas 10 dan juga 11.
“Kami rencananya tetap akan melaksanakan simulasi, ini baru rencana ya. Kira-kira Mei atau Juni dan yang akan mengikuti PTM adalah siswa kelas 10 dan 11. Karena kami akan menuntaskan dulu pembagian rapor untuk siswa kelas 12 nya,” tukasnya. (dew)











