RADARBEKASI.ID, BEKASI – Setelah sukses jadi super-app terdepan di Asia Tenggara, Gojek kembali memperkenalkan program “Muda Maju Bersama”, sebuah inisiatif Gojek dalam memberdayakan anak muda di kawasan Indonesia Timur, melalui pemanfaatan teknologi yang memberikan dampak sosial positif terhadap masyarakat.
Salah satu inisiatif Muda Maju Bersama dengan menggandeng Telkom Indonesia melalui Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute (ITDRI) pada sebuah program akselerasi yang bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan startup di Indonesia Timur, sehingga mampu bertumbuh secara pesat dan menciptakan dampak sosial positif yang lebih luas.
“Sesuai dengan aspirasi Indonesia Maju yang dicanangkan Presiden RI, Joko Widodo, bahwa perlu menyiapkan setidaknya 600 ribu digital talent setiap tahunnya, agar dalam jangka waktu 15 tahun ke depan tersedia setidaknya sembilan juta digital talent yang akan mengembangkan ekonomi digital di Indonesia. Dalam hal ini, BUMN juga menjadi pendorong utama terpenuhinya digital talent bagi Indonesia,” kata Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, melalui video conference, Kamis (15/4).
Dijelaskan Rizal, generasi muda di kawasan Indonesia Timur, memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi inovator-inovator baru. Hanya saja saat ini, aksesnya masih terbatas diakomodasi oleh pemerintah.
“Kolaborasi antara Telkom-ITDRI dan Gojek ini, menunjukkan bukti nyata kepedulian industri terhadap program pemerintah, dalam pemberdayaan anak muda, yang nantinya akan melahirkan banyak inovasi demi kepentingan publik,” terangnya.
“Semoga program ini bisa menjangkau lebih luas ke seluruh anak muda, khususnya di kawasan Indonesia timur, sehingga semakin banyak anak muda yang mendapatkan akses yang selama ini dirasakan masih kurang,” harap Rizal.
Program Muda Maju Bersama ini diresmikan melalui penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Gojek dan Telkom, oleh VP Strategic Regional Gojek Indonesia Timur, Anandita Danaatmadja bersama SGM Telkom Corporate University yang juga menjadi Chairman of ITDRI, Jemy V. Confido dengan wilayah program yang meliputi Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Disampaikan Anandita, Gojek melihat pemanfaatan teknologi sebagai cara yang paling cepat untuk membawa dampak positif bagi masyarakat luas. Sebagai karya anak bangsa, Gojek tidak hanya berinovasi untuk memberikan solusi yang dapat memecahkan masalah sehari-hari bagi masyarakat melalui teknologi, tetapi juga memiliki tugas untuk mendukung inovator, agar bisa memiliki kesempatan untuk berkembang dan dapat memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat.
“Teknologi tidak hanya menawarkan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat, tapi juga membuka akses bagi masyarakat, untuk bisa berperan aktif berkontribusi dan menikmati manfaat ekonomi digital,” bebernya.
Lanjutnya, dari pengalaman kami di Gojek, menyadari pentingnya proses pembelajaran yang berkelanjutan untuk perusahaan startup, sehingga bisa tidak hanya bertahan, tapi juga terus berkembang. Melalui program Muda Maju Bersama yang berkolaborasi dengan Telkom-ITDRI inilah, akan banyak tercipta inovasi solusi nyata yang dihadapi masyarakat.
Sementara itu, Jemy menambahkan, Telkom diberikan misi besar oleh Kementerian BUMN, yakni untuk membantu menurunkan gap digital talent Indonesia, mendorong kemandirian teknologi Indonesia, dan meningkatkan global innovativeness index Indonesia.
“Untuk itulah, Telkom membentuk ITDRI yang dikoordinasikan oleh divisi yang memang tugasnya mengembangkan keahlian seluruh karyawan TelkomGroup, yakni Telkom Corporate University Center,” beber Jemy.
Menurutnya, pengembangan startup ini adalah cara paling jitu untuk menggapai ketiga misi tersebut sekaligus. Startup adalah wadah berinovasi dalam bentuk adopsi dan pengembangan teknologi, yang melalui perjuangan membisniskan inovasi tersebut maka para talentanya berkembang secara signifikan.
“Telkom sudah lama berkecimpung di area ini, sejak 2012 bahkan sebelum itu. Telkom berpengalaman membangun inkubator korporasi (Program Indigo Creative Nation), akselerator dan follow-on funding melalui corporate venture capital (PT Metra Digital Investama, MDI), inkubator karyawan atau intrapreneur (Program Digital Amoeba), hingga inkubator sosial di bidang CSR (Program Wirakarya),” ujarnya.
Telkom juga terus mengembangkan platform pembelajaran, seperti Pijar Mahir, Pijar Sekolah serta Digilearn, belum termasuk hasil-hasil inovasi karyawan kreatif seperti Studext, Soundfren, dan Sprinthink.
Suatu ide brilian di era digital dan masa pandemi ini, untuk memfokuskan inisiasi inovasi dari Kawasan Timur Indonesia, karena akan dipaksa memberikan delivery, pendampingan dan pengawasan secara efektif. Kami dari Telkom-ITDRI sangat mendukung inisiatif Gojek ini, dan berminat untuk mencurahkan segenap pengalaman dan kapabilitas kami mensukseskan gerakan Muda Maju Bersama tersebut.
“Tidak hanya pendampingan kepada para talenta Timur Indonesia, melalui program ini, kami juga membuka kolaborasi seluas-luasnya antara ITDRI dengan jaringan kerja di Timur Indonesia, baik kampus, lembaga pemerintah, maupun komunitas, untuk bisa terkoneksi dengan jaringan kerja BUMN yang kami miliki,” tegas Jemy. (bis)