RADARBEKASI.ID, BEKASI – Koordinator Kader Penyelamat Golkar Kota Bekasi, Arihta Tarigan menganggap, Plt Ketua DPD Golkar yang baru, Aria Girinaya tak punya itikad baik ketika datang ke daerah berjuluk Kota Patriot, beberapa waktu lalu. Dia menilai, kedatangannya bukan menenangkan semua kader partai melainkan buat kondisi semakin panas.
Menurut pria yang akrab disapa Castro ini, sosok Aria yang juga Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Golkar Jawa Barat ini seakan sengaja memperkeruh situasi dengan gelar konferensi press di gedung DPD Golkar Kota Bekasi yang sedang bermasalah di Ahmad Yani, Bekasi Selatan, pada Senin (12/4) lalu.
“Saya sayangkan Plt baru, kang Giri tidak ada upaya komunikasi ke mantan ketua DPD Golkar Kota Bekasi, atau mantan ketua Plt bu Ade. Kalo ada komunikasi pastikan tentu ada kesamaan persepsi demi tujuan membangun Golkar kedepan di Kota Bekasi ini, bukannya malah ujug – ujug datang ke gedung lama itu terus preskon yang justru berimbas dengan Golkar juga,” kata Castro, sapaan akrabnya, Kamis (15/4).
Menurutnya, perubahan SK Plt untuk penggantian struktur hal yang lumrah. Sebab sebuah organisasi akan ada perubahan struktur organisasi. Namun, perlu dipertanyakan juga karena Ketua DPD Jabar itu Plt, kenapa dapat mem- plt- kan kader di bawahnya tentu tak sesuai ketentuan dalam organisasi manapun.
“Namanya Plt itu tak punya kewenangan buat mem-Pltkan anak buah dibawahnya, dan jika melihat delapan bulan plt Bu Ade Puspitasari kerja partai berjalan kok, bahkan maksimal. Memang ketua DPD ujungnya musda, namun Musda itu sendiri kan terkendala lebih karena belum ada sk dari DPP,” ungkapnya.
Castro menegaskan, Aria sebagai Plt DPD Golkar Kota Bekasi terkesan tidak memiliki upaya untuk berkomunikasi dengan mantan Ketua DPD (Walikota Bekasi) ataupun mantan Ketua Plt Ade Puspitasari untuk bersama membangun partai ke arah yang kebih baik, dan hal itu diluar dari budaya Golkar.
Menurutnya, Golkar memiliki budaya dengan mengedepankan etika, sehingga seharusnya ada komunikasi dulu terhadap para ketua lama dan kader-kader senior di Kota Bekasi. Karena marwahnya partai bukan hanya gedung yang bagus tapi juga etika dari diri masing-masing kader dan ujungnya dapat menduduki kepala pemerintahan tingkat Kota /Kabupaten,, Provinsi atau bahkan di Pusat.
“Kalo di Kota Bekasi udah jelas ketua DPD Pak Rahmat Effendi jadi Walkot sudah hampir dua periode, artinya kadersemua yang ada di sini satu kata satu misi dan fisinya untuk membangun Golkar .Bukan hanya soal Gedung yang mewah dan bagus. Kalau masalah gedung Golkar di Ahmad yani udah selesai silahkan cek ke pengadilan saja,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, agar nantinya Plt baru dapat melanjutkan program kerja pemimpin- pemimpin sebelumnya supaya nanti Golkar Kota Bekasi semakin maju. “Komunikasi dan koordinasi juga jangan di tinggalkan dalam membangun partai,” tutupnya. (mhf)