RADARBEKASI.ID, LONDON – Gelombang protes terhadap European Super League (ESL) atau Liga Super Eropa sangat kencang. Akibatnya, sejumlah klub yang semula berencana ikut di kompetisi kontroversial itu, satu per satu menarik diri.
Terbaru, dua klub Liga Inggris, Chelsea dan Manchester City menyatakan mundur dari Liga Super Eropa. Chelsea lebih dulu menyatakan batal berpartisipasi di ESL karena suporter mereka memprotes keterlibatan klub dalam kompetisi yang memisahkan diri dari UEFA dan FIFA, menjelang pertandingan melawan Brighton.
Beberapa saat kemudian, pemuncak klasemen sementara Premier League, Manchester City juga menyatakan mundur.
Keputusan City dan Chelsea untuk mundur meninggalkan Arsenal, Manchester United, Liverpool dan Tottenham sebagai klub Inggris yang masih berkomitmen untuk Liga Super.
Dikutip Pojoksatu.id (Grup Radarbekasi.id)dari The Athletic, bahwa para pemain Manchester City menolak laporan pada hari Minggu bahwa klub akan bergabung dengan Liga Super Eropa. Dan pada hari Selasa manajer City Pep Guardiola mengatakan Liga Super Eropa yang diusulkan adalah “bukan olahraga”.
“Bukan olahraga bila tidak ada hubungan antara usaha dan sukses, ini bukan olahraga,” katanya.
“Bukan olahraga jika tidak masalah jika Anda kalah. Saya sudah mengatakan berkali-kali saya ingin kompetisi terbaik mungkin. Tidak adil jika tim berjuang di puncak dan tidak bisa lolos,” ujar Pep.
BACA JUGA: Barcelona Tetap Ikut ESL, Lionel Messi Pilih Hengkang ke PSG
Keputusan Chelsea dan Manchester City untuk meninggalkan Liga Super secara dramatis meningkatkan tekanan pada 10 tim yang masih tersisa, dengan empat di antaranya dari Liga Premier.
Sepuluh klub yang masih bertahan itu adalah Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid dari Spanyol. Kemudian Juventus, Inter Milan dan AC Milan dari Italia. Serta Arsenal, Manchester United, Liverpool dan Tottenham dari Inggris. Pemain yang berpartisipasi di Liga Super telah diperingatkan oleh UEFA bahwa mereka akan dilarang tampil di Piala Dunia dan Kejuaraan Eropa jika pemisahan itu terwujud.
Grup penggemar dari lima tim Liga Premier yang tersisa semuanya telah menyuarakan protes mereka, sementara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah berjanji bahwa pemerintah akan mempertimbangkan untuk mengintervensi klub-klub Inggris agar tidak bergabung dengan Liga Super Eropa itu. (oke/fat/pojoksatu)