RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dalam setiap momentum perayaan Hari Kartini di berbagai sekolah maupun perkantoran, seolah hanya menjadi formalitas belaka, dan tak memperhatikan makna dari perjuangan sang pahlawan wanita Raden Adjeng (RA) Kartini dalam memperjuangkan haknya sebagai perempuan.
Ini terbukti, emansipasi perempuan terasa stagnan, dan kerap disepelekan. Bahkan kasus kekerasan masih terjadi pada perempuan, terlepas masyarakat masih menganggap perempuan yang berhasil mencapai pendidikan tinggi dan sukses, bukanlah pencapaian yang terpenting.
Namun di era seperti sekarang, kaum perempuan mulai bisa mengejar ketinggalan tersebut. Hal itu mengingat, sudah banyak perempuan yang berada diposisi strategis dalam suatu jabatan.
Hal ini tentu saja tidak lepas dari perjuangan RA Kartini tentunya, yang dikenal sebagai pelopor kebangkitan kaum perempuan.
Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air pada Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi, Sukmawatty, sosok RA Kartini memberikan banyak inspirasi. Dalam arti kata, seorang perempuan yang mampu keluar dari kungkungan adat dan kebiasaan. Namun, kata Sukmawatty, tetap tidak menghilangkan kodratnya sebagai seorang wanita.
Ia mengungkapkan, di zaman sekarang, perempuan tidak hanya menjalankan tugas sebagai istri dan ibu rumah tangga saja, akan tetapi sudah diberi kesempatan yang luas, untuk lebih mengekspresikan diri. Artinya, tetap bisa berkarir atau bekerja seperti halnya pria. Bahkan, untuk sekarang, sudah banyak perempuan menempati posisi strategis.
“Saat ini, perempuan sudah diberi kesempatan yang luas untuk mengekspresikan diri. Meski demikian, tidak melupakan kodratnya sebagai seorang ibu dan istri. Menurut saya, sosok RA Kartini, merupakan sumber inspirasi sekaligus menjadi pahlawan bagi kaum perempuan,” tutur Sukmawatty.
Ia menilai, di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini, sosok wanita tidak melupakan kodratnya, yakni mengurus rumah tangga. Meski demikian, bukan berarti perempuan tidak boleh membantu perekonomian keluarga dengan cara keratif.
“Intinya, perempuan diharapkan lebih kreatif dalam mengurus rumah tangga di masa pandemi ini. Jadi, sambil mengurus rumah tangga, wanita bisa juga membantu perekonomian keluarga,” ucapnya.
Sementara untuk generasi muda, Sukmawatty berharap, kodrat sebagai perempuan tidak menutup kemungkinan bisa lebih maju. Sebab, kemajuan itu bukan hanya hak kaum pria saja, tapi harus bisa membagi waktu, antara pekerjaan dan keluarga.
“Mudah-mudahan, kaum wanita kedepan-nya bisa lebih maju. Apa lagi, generasi milenial sekarang ini kesempatan-nya lebih terbuka. Jadi, tidak menutup kemungkinan wanita itu untuk maju, jangan sampai melupakan kodratnya,” imbuh Sukmawatty. (pra)
Biodata
Sukmawatty
- Lahir: Bandung, 22 Agustus 1971
Pendidikan:
- SDN SOKA VI Bandung (1984)
- SMPN XIII Bandung (1987)
- SMAN 5 Bandung (1990)
- D3 ATPU Bandung (1993)
- SI Teknik Lingkungan Unwim Bandung (1998)
- S2 Teknik Perencanaan Perkotaan dan Wilayah Unkris Bekasi (2020)











