Berita Bekasi Nomor Satu

Dr Aqua: Komunikasi Elemen Penting Dalam Program Pembinaan

Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana saat berdiskusi dengan Konsultan Corporate Social Responsibility Paragon Technology and Innovation yang juga founder Yayasan Pondok Inspirasi Bogor Rico Juni Artanto di rumahnya di Bogor pada Sabtu malam (15/5) lalu. FOTO: ISTIMEWA
Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana saat berdiskusi dengan Konsultan Corporate Social Responsibility Paragon Technology and Innovation yang juga founder Yayasan Pondok Inspirasi Bogor Rico Juni Artanto di rumahnya di Bogor pada Sabtu malam (15/5) lalu. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BOGOR – Komunikasi menjadi elemen terpenting dalam pelaksanaan coaching (pembinaan). Program sebaik apapun jika tidak bisa dikomunikasikan dengan baik, hasilnya akan sia-sia dan tidak seperti yang diharapkan.

“Oleh karena itu, efektivitas komunikasi mutlak harus menjadi perhatian. Aspek komunikasi wajib diatensi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Ini sangat penting karena turut menentukan keberhasilan aktivitas atau program yang dilaksanakan,” kata Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana saat berdiskusi dengan Konsultan Corporate Social Responsibility Paragon Technology and Innovation yang juga founder Yayasan Pondok Inspirasi Bogor Rico Juni Artanto di rumahnya di Bogor pada Sabtu malam (15/5) lalu.

Mereka diskusi sekitar 3,5 jam dari pukul 19.38 hingga pukul 23.20 WIB. Dalam pertemuan itu, Rico didampingi empat temannya dari Pondok Inspirasi.

Mereka adalah Ketua Pondok Inspirasi Agus Harianto, Ketua Asrama Fakhoor Izaaz Wildhanrahman, Bagian Program Eksternal Aisyah Nurush Shoba, dan Bagian Keuangan Rosita Wulandari. Sedangkan yang mendampingi Dr Aqua adalah putra bungsunya Savero “Ero” Karamiveta Dwipayana yang sekarang ini menjadi Staf Bidang Komunikasi Sosial Poitik dan Masyarakat (Komsospolmas) Tim Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Sebelumnya Rico dan Agus lebih dulu bersilaturahim ke Direktur Gerakan Jurnalis Peduli Pendidikan Nurcholis MA Basyari di Depok. Mereka mendapat banyak masukan dari wartawan senior tersebut.

Dr Aqua yang juga anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi (ISKI) ini mengaku prihatin karena masih ada pihak yang menyepelekan atau bahkan tidak peduli pada komunikasi. Padahal, hal ini bisa berujung fatal.

“Jangan pernah sekali pun menyepelekan komunikasi. Ini kelihatannya sederhana. Apalagi semua orang setiap hari berkomunikasi. Komunikasi itu sangat vital. Ibarat aliran darah dalam tubuh manusia. Jika tidak hati-hati dalam berkomunikasi dampaknya bisa fatal. Telah banyak contoh tentang ini,” kata bapak dua anak yang berkuliah S1, S2, dan S3 linear di bidang komunikasi ini menegaskan.

Pria dengan jejaring pertemanan sangat luas itu mengungkapkan untuk bisa menggapai keberhasilan dalam kehidupan, seseorang tidak hanya bisa hanya mengandalkan pada kecerdasan berpikir.

“Keberhasilan dan kebahagiaan dalam hidup hanya bisa diperoleh lewat kecerdasan komunikasi dan kecerdasan hati. Oleh karena itu, setiap kalangan apalagi generasi muda dituntut  mengasah kemampuan komunikasi secara komprehensif tanpa harus belajar secara formal,” ujar sosok yang telah mengumrolahkan ratusan orang dari hasil penjualan buku super best seller “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” ini.

Untuk mencapai efektivitas komunikasi, menurut Dr Aqua yang semakin padat jadwal kegiatannya di masa pandemi Covid-19 ini, dapat dijalankan dengan rumus REACH Plus AC. Hal ini mengacu pada lima aspek yakni “Respect” atau perhatian yaitu di mana saja, kapan pun, kepada siapa pun selalu menghormati, jangan pernah meremehkan. Kemudian, “Empathy” atau bisa menempatkan diri yaitu bagaimana merasakan apa yang dirasakan orang lain. Melayani dengan optimal dan standar, tidak ada perbedaaan atau diskriminasi

“Selanjutnya “Audible” atau mudah dimengerti yaitu semua yang disampaikan gampang dipahami. “Clarity” atau kejelasan pesan yang diutarakan dengan mengutamakan etika komunikasi sehingga mudah  dimengerti. Terakhir, “Humble” atau rendah hati, tidak ada yang perlu disombongkan oleh setiap manusia. Semua itu perlu dilengkapi dengan huruf “AC” yakni “Action” atau Tindakan nyata dan cepat serta “Consistency” atau Konsistensi yang dilakukan secara terus-menerus,” tukas mantan wartawan di banyak media itu.

Dr Aqua juga menekankan bahwa siapapun harus menjaga kebersihan hati, selalu komunikasi yang baik dengan semua orang, dan berempati. “Jadilah teladan setiap berpartisipasi dan berkontribusi, tinggalkan ego untuk jadi “hero”. Jika punya ide apapun untuk kebaikan jangan ragu menyampaikannya dan jangan takut gagal,” tegas Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat Bidang Komunikasi Publik ini.

Ribuan Dosen

Pada pertemuan tersebut, Rico menginformasikan tentang kegiatan Lecturer Coaching Movement Paragon Technology and Innovation yang melibatkan ribuan dosen dan mahasiswa dari ratusan perguruan tinggi  di seluruh Indonesia. Ia juga mengenalkan Yayasan Pondok Inspirasi dan berbagai aktivitas yang telah dilaksanakannya.

Rico menjelaskan sampai sekarang program Lecturer Coaching Movement Paragon Technology and Innovation telah melibatkan Sebanyak 2.305 orang dosen dari 547 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Program tersebut dilaksanakan pada 2021 ini mulai Januari sampai April.

“Sedangkan mahasiswa yang ikut dalam kegiatan yang kami adakan lebih banyak lagi. Selama 2020 lalu sebanyak 4.765 mahasiswa. Tahun ini sejak Januari hingga April 2021 jumlahnya 3.372 mahasiswa. Targetnya tahun ini akan mengikutsertakan sekitar 6.000 mahasiswa. Saya optimis tercapai. Bahkan jumlahnya mungkin lebih dari itu,” jelas Rico.

Kegiatan yang dilakukan dengan kalangan perguruan tinggi itu antara lain adalah Pelatihan Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Nasional, Pondasi Coaching Movement, Webinar Series, dan Program Pembinaan Bahasa.

Menurut Rico, setiap melaksanakan kegiatan yang seluruhnya dilakukan secara daring, pesertanya membludak. Jumlahnya melebihi target. Itu menunjukkan animo yang sangat besar dari para peserta.

Rico yang mantan pegawai BRI itu menambahkan bahwa program Lecturer Coaching Movement dibuatnya mendadak. Setelah dirinya mendapatkan beasiswa dari Chief Executive Officer Paragon Technology and Innovation Salman Subakat dan memperoleh sertifikasi kedua. Ketika itu dia bertekad untuk membuat gerakan yang positif buat kalangan perguruan tinggi.

“Setelah saya diskusi dengan Pak Salman maka muncul ide melaksanakan program Lecturer Coaching Movement. Alhamdulillah Pak Salman mendukung penuh kegiatan tersebut. Saya makin semangat melaksanakannya. Tekad dan targetnya harus sukses,” tambah Rico.

Setelah menyimak semua penjelasan Rico tentang Lecturer Coaching Movement Paragon Technology and Innovation, Dr Aqua menyampaikan apresiasi. Saat pandemi Covid-19 yang telah lebih dari setahun dan tidak tahu kapan berakhir, kegiatan seperti itu sangat dibutuhkan para dosen dan mahasiswa. Sekaligus penyegaran buat mereka.

Terkait dengan itu, secara spontan Rico mengundang Dr Aqua sebagai pembicara tentang komunikasi efektif di acara Lecturer Coaching Movement Paragon Technology and Innovation. Dia yakin kegiatan tersebut bermanfaat buat semua peserta.

“Menarik sekali tentang komunikasi yang Pak Aqua sampaikan. Saya menjadi “tertampar” agar ke depan lebih memperhatikan aspek komunikasi karena memang sangat penting dan menentukan keberhasilan seseorang. Terkait dengan itu saya mau mengundang bapak sebagai pembicara. Kapan Pak Aqua punya waktu luang untuk kegiatan tersebut? Kalau bisa secepatnya,” ungkap Rico.

Karena melihat keseriusan Rico menyimak semua yang disampaikannya, Dr Aqua langsung menerima undangan Rico. Setelah diskusi tanggal pelaksanaannya, mereka sepakat acara pada Sabtu (29/5) mendatang.

Rico berjanji bersama teman-temannya akan mempersiapkan acara itu dengan sebaik-baiknya. Sehingga hasilnya optimal dan bermanfaat buat semua peserta.

Yayasan Pondok Inspirasi

Pada pertemuan itu Rico juga menceritakan tentang perjuangannya mendirikan Yayasan Pondok Inspirasi. Didasari atas keprihatinannya melihat realita banyak mahasiswa terutama penerima beasiswa Bidikmisi yang kesulitan saat kuliah termasuk mencari tempat untuk tinggal mereka selama kuliah. Mereka juga membutuhkan pembinaan.

Rico mendirikan Pondok Inspirasi pada 23 Juni 2013 di Desa Babakan Gang IV  nomor 95, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Tujuan pendiriannya  untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu termasuk penerima Beasiswa Bidikmisi buat mendapatkan tempat tinggal gratis. Juga pembinaan sekaligus membuka ruang buat mereka untuk berkreasi dan belajar.

Pondok Inspirasi merupakan organisasi sosial yang bergerak di bidang pengembangan, kepemudaan, pendidikan, dan sosial masyarakat. Visinya menjadi lembaga pengelola sumber daya manusia yang menciptakan generasi tangguh, kreatif, pembelajar dan menginspirasi.

Sedangkan Misinya ada empat. Pertama, meningkatkan kualitas kinerja pengelolaan yayasan. Kedua, mengoptimalkan pembinaan untuk mencapai dampak berkelanjutan.  Ketiga, membina penerima manfaat untuk memiliki  “contextual learning” yang unggul. Keempat, menerapkan manajemen keuangan yang transparan dan akuntabel.

Pondok Inspirasi yang awalnya berbentuk komunitas, sejak dua tahun lalu telah menjadi yayasan. Menurut Rico yang alumni IPB University, sampai sekarang lebih dari 250 penghargaan yang telah diraih mahasiswa yang bergabung di yayasan tersebut. Sebagian besar penghargaan yang berskala nasional dan internasional itu merupakan karya tulis ilmiah.

Rico meminta Dr Aqua dan Ero yang tahun lalu pada Dies Natalis ke-60 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran mendapat penghargaan sebagai mahasiswa Pegiat Gerakan Kemanusiaan dan Pemberdayaan Masyarakat, untuk berkenan Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan ratusan mahasiswa yang tergabung pada Yayasan Pondok Inspirasi.

Bapak dan anak yang selalu kompak itu menyatakan siap melaksanakan undangan Rico. “Silakan Mas Rico jadwalkan. Insya Allah kami siap Sharing Komunikasi dan Motivasi memenuhi undangan Mas Rico,” kata mereka senada.

Kepada Rico dan timnya Dr Aqua memberikan buku trilogi The Power of Silaturahim. Ketiga buku itu berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”, “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)”, serta “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama”.

Sedangkan Rico membalasnya dengan dua buku karya Yayasan Pondok Inspirasi yang berjudul “Mengajar & Menginspirasi” dan “Generasi Baperan”. Seusai pertemuan yang hingga larut malam itu, Rico menyampaikan kesan-kesannya.

“Assalamualaikum Pak Aqua. Terima kasih banyak untuk semua pembelajaran malam ini. Tidak terasa diskusi kita lumayan lama, dari pukul 19.38 hingga 23.20. Banyak pelajaran kehidupan yang kami dapatkan. Tadi momennya pas sekali, sampai saya beberapa kali merinding. Super-vitamin banget ini Pak Aqua. Respons teman-teman tidak menyangka kami bisa bertemu dengan bapak dan mendapat banyak pengetahuan, wawasan, ilmu, dan pengalaman. Alhamdulillah…”. (oke/rbs)