RADARBEKASI.ID, – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerukan perjuangan bagi keadilan masyarakat Palestina untuk menyelamatkan nyawa mereka yang tidak bersalah, termasuk perempuan dan anak-anak. Menlu Retno menyebut konflik tersebut sebagai penjajahan dan penindasan.
Menlu Retno menyebut masyarakat internasional berutang kepada bangsa Palestina. Sebuah kemerdekaan bangsa Palestina yang terus tertunda, untuk hidup berdampingan dan setara dengan kita semua.
“Pendudukan dan agresi Israel yang terus berlangsung tidak hanya patut dikecam tetapi juga merupakan bentuk pelanggaran berat hukum internasional yang memerlukan aksi dari kita,” katanya.
Dia berharap internasional harus dapat mencegah terulangnya kejahatan ini di masa depan. Dalam hal ini, Majelis Umum PBB harus menyerukan didirikannya keberadaan internasional di Al-Quds untuk mengawasi dan memastikan keselamatan rakyat di wilayah pendudukan, untuk melindungi status kompleks Al-Haram Al-Sharif, tempat suci untuk tiga agama.
“Memastikan akses kemanusiaan dan pelindungan rakyat sipil. Tanggung jawab utama kita adalah untuk menyelamatkan nyawa. Saya menyerukan Majelis Umum PBB, bersama dengan Badan PBB yang terkait dan pihak lain, untuk meningkatkan upayanya dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina yang terdampak,” katanya.
Majelis Umum PBB menurutnya memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk memastikan agar negosiasi perdamaian dapat terlaksana.
“Kita harus menghentikan upaya sistematis negara penjajah yang bisa saja tidak meyisakan apapun untuk dirundingkan. Kita tidak dapat membiarkan bangsa Palestina kehilangan pilihannya dan menerima ketidakadilan sepanjang hidupnya,” ungkap Menlu Retno. (jpc)