Berita Bekasi Nomor Satu

Sekolah Swasta Elit Lebih Diminati

ILUSTRASI: Siswa melewati disinfection chamber sebelum memasuki ruang kelas saat simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah Nasional Satu (Nassa School) Bekasi, beberapa waktu lalu. Sekolah swasta elit di Kota Bekasi lebih diminati. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
ILUSTRASI: Siswa melewati disinfection chamber sebelum memasuki ruang kelas saat simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah Nasional Satu (Nassa School) Bekasi, beberapa waktu lalu. Sekolah swasta elit di Kota Bekasi lebih diminati. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sekolah swasta elit di Kota Bekasi lebih diminati. Buktinya, kuota yang tersedia pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022 sudah hampir terpenuhi sejak pendaftaran mulai dibuka akhir bulan tahun lalu.

Sekretaris Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi Ayung Sardi Dauly mengatakan, sekolah swasta elit sudah lebih banyak menerima pendaftar dibandingkan sekolah alit. Secara persentese dari kuota siswa baru yang disediakan, perbedaannya cukup besar.

“Persentasenya berbeda, dari pemantauan BMPS sekolah elit sudah memasuki angka 80 persen, sedangkan sekolah alit masih di angka 10 persen,” ujar Ayung kepada Radar Bekasi, Kamis (20/5).

Lebih lanjut dikatakan Ayung, sekolah swasta alit memiliki pangsa pasar tersendiri. Hal itu lah yang membuat kuota pendaftar sekolah ini lebih cepat terisi.

“Sekolah elit itu sekolah komunitas, yang biasanya sudah menjadi pilihan orang tua yang tidak memilih sekolah negeri untuk melanjutkan studi anak-anak mereka. Jadi kuota mereka lebih cepat terisi, dibandingkan sekolah alit,” jelasnya.

Sementara, sekolah alit belum banyak terisi kuota pendaftar saat ini lantaran masih menunggu pengumuman sekolah negeri. Sekolah alit menjadi pilihan kedua orang tua untuk menyekolahkan anaknya setelah tak diterima di sekolah milik pemerintah.

“Sekolah alit tidak pernah di serbu siswa baru, tapi hanya sebagai alternatif. Jadi tingkat persentasenya akan terlihat meningkat setelah pengumuman negeri disampaikan,” ucapnya.

BMPS memprediksi, pada tahun ajaran ini terdapat sekolah yang terpaksa tutup. Pasalnya, sejak beberapa tahun belakangan mengalami kekurangan siswa baru.

“Prediksi masih ada, tapi untuk jumlahnya belum tahu. Kenapa bisa bilang begitu, karena ada sekolah yang tahun ini hanya punya kelas tingkat akhir. Karena selama 2 tahun PPDB sekolah tersebut tidak menerima siswa, jadi tinggal menyelesaikan tugas akhir saja,” tukasnya.

Kepala SMA Tulus Bhakti (TB) Kota Bekasi Margo Cahyono mengatakan, pihaknya baru mengeluarkan formulir pendaftaran untuk pelaksanaan PPDB.

“Sekolah kami baru mengeluarkan formulir pendaftaran PPDB saja, sudah ada yang mengambil formulir baru sekitar 20 orang. Untuk yang sudah mengembalikan formulir baru 1 orang,” katanya.

Oleh karena itu, dari kuota secara persentase masih sangat sedikit. Pihaknya berharap besar banyak pendaftar setelah pengumuman penerimaan siswa baru pada sekolah negeri. (dew)