Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Hujan Sebentar, 1.640 Rumah Terendam

Illustrasi : Petugas BPBD Kota Bekasi mengevakuasi lansia yang rumahnya terendam banjir di Perumahan Pondok Hijau Permai Pengasinan Rawalumbu Kota Bekasi, Rabu (16/6). Hujan deras yang mengguyur Kota Bekasi pada Selasa (15/6) malam, mengakibatkan 1.640 KK terendam banjir. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah warga Perumahan Pondok Hijau Permai (PHP) Rawalumbu, terpaksa harus mengungsi karena rumahnya terendam air. Meski Kota Bekasi diguyur hujan dengan intensitas sedang pada Selasa malam (15/6), namun 15 titik pemukiman terendam. Hingga Rabu siang kemarin air masih menggenang.

Air mulai tumpah di area permukiman warga sekira pukul 21.00 WIB, saat hujan berhenti mengguyur Kota Bekasi. Malam semakin larut air belum berhenti mengalir ke permukiman warga, nampak sejak malam hari warga sudah memarkir kendaraan di badan jalan yang berada tepat di depan perumahan.

Ketinggian air pada malam hingga dini hari mencapai 1 meter, keesokan harinya ketinggian air mulai turun di 70 cm. Hingga siang hari, ketinggian air masih tersisa paling tinggi 60 cm.

Warga sekitar menilai air biasa bertahan di permukiman warga hingga tiga hari. Dari aspek ketinggian permukaan tanah, area permukiman warga memang lebih rendah dibandingkan dengan wilayah di sekitarnya, bahkan ketinggian tanggul saluran air di dalam area permukaan warga dibangun lebih tinggi dari permukaan tanah.

“Hujan paling sejam dua jam (Selasa sore), setelah itu berhenti. Ini biasanya lama ya, tergantung dari seberapa air di kali itu surut, bisa sehari, dua hari, tiga hari,” ungkap salah satu warga, Dodi (43).

Ketua RT 03/005, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Andikatama mengatakan hingga pertengahan tahun ini wilayahnya sudah tiga kali terendam banjir. Pengurus RT dan RW di lingkungan perumahan telah memiliki pompa air untuk meminimalisir banjir, dibantu oleh petugas dan peralatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi.

Selasa malam, ia sempat memeriksa polder air tidak jauh dari area perumahan, air disebut semakin deras datang setelah hujan berhenti mengguyur. Dengan ketinggian air yang tersisa 60 cm pada siang hari, ia menyebut kali ini relatif lebih cepat surut dibandingkan banjir sebelumnya.

“Semalam itu lebih dari semeter, sekarang kan sudah di bawah betis. Normalnya baru tiga sampai lima hari surut, sekarang sudah mendingan baru sehari,” terangnya.

Sementara itu, Lurah Pengasinan, Juhasan mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan wilayah sekitar yakni Kelurahan Jatimulya mengenai saluran air yang berada di perbatasan. Pengangkatan sampah telah dilakukan, serta jaring untuk menahan sampah telah dipasang di sejumlah titik.

Banjir yang terjadi di perumahan PHP belakangan diketahui lantaran polder air tidak berfungsi maksimal, sehingga air yang seharusnya ditampung sementara di polder mengalir langsung ke wilayah PHP. Masalah selanjutnya adalah pada saluran air yang berada di bawah jalan tol, lantaran sudah tidak dijumpai sampah di saluran air perbatasan Kota dan Kabupaten Bekasi yang selama ini sering kali dinilai sebagai sumber masalah banjir.

“Itu lah yang tadi saya katakan, poldernya itu si penahannya tidak bisa terangkat, jadi air tidak masuk ke polder,” ungkapnya.

Akibat hujan disertai angin kencang Selasa sore lalu, BPBD mencatat ada 15 titik banjir dan satu titik angin puting beliung. Hingga Rabu siang kemarin, belasan titik banjir yang terinventarisir hanya menyisakan satu titik.

“Total kecamatan terdampak sebanyak lima kecamatan dan 10 kelurahan. Total KK terdampak sebanyak 1.640 KK, 6.560 jiwa,” kata Kepala pelaksana BPBD Kota Bekasi, Agus Harpa Senjaya.

Di perumahan PHP, total terapat 14 RT dalam 4 RW dengan jumlah penduduk enam ribu jiwa. Total RT yang terdampak banjir sebanyak 4 RT, mencakup 140 KK, 20 kepala dalam 10 KK dievakuasi petugas dan warga sekitar.

Sementara angin puting beliung yang terjadi di kawasan Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustikajaya menyebabkan tiga rumah warga rusak pada bagian atap. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materil tidak bisa dihindari.

“Mengakibatkan tiga rumah warga serta tempat pemancingan atapnya tubuh. Kerugian ditaksir Rp20 juta,” tambahnya.

Rabu malam kemarin, hujan dengan intensitas sedang kembali mengguyur Kota Bekasi pukul 19:30 WIB. Setengah jam berlalu, hujan masih belum menunjukkan tanda-tanda mereda. (sur)