Berita Bekasi Nomor Satu

Orientasi dan Akademik Gelora Ditunda

ILUSTRASI : Pengurus dan kader Gelora DPD Kabupaten Bekasi saat melakukan pertemuan, belum lama ini. Kegiatan orientasi kader terpaksa terhenti karena meningkatnya kasus covid-19.ISTIMEWA/RADAR BEKASI
ILUSTRASI : Pengurus dan kader Gelora DPD Kabupaten Bekasi saat melakukan pertemuan, belum lama ini. Kegiatan orientasi kader terpaksa terhenti karena meningkatnya kasus covid-19.ISTIMEWA/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gelora Kabupaten Bekasi, harus menunda agenda orientasi dan akademik manusia Indonesia kepada para pengurus tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC). Rencananya, agenda tersebut akan dilakukan pada bulan Juli 2021 ini, namun karena kasus paparan Covid-19 melonjak, kegiatan tersebut terpaksa ditunda.

“Kita ada agenda orientasi sama akademik manusia Indonesia bulan Juli ini, tapi terpaksa harus diundur, karena kasus Covid-19 melonjak,” ujar Ketua DPD Gelora Kabupaten Bekasi, Nur Cholis kepada Radar Bekasi, Selasa (6/7)

Dengan adanya penundaan agenda orientasi DPC, kegiatan partai tidak bisa berjalan. Pasalnya, orientasi itu merupakan pembekalan kepada para pengurus. “Ketika pembekalannya tidak berjalan, maka pergerakan juga jadi berhenti gitu,” tuturnya.

Agenda tersebut dilakukan, karena memang pembentukan kepengurusan di tingkat DPC sudah rampung atau selesai. Hal itu sesuai target yang sudah dicanangkan oleh DPP, harus rampung pada bulan Juli 2021 ini. “Agenda ini karena pembentukan pengurus di DPC sudah rampung,” jelasnya.

Sementara untuk pembentukan pengurus di tingkat PAC, mantan Ketua KAMMI Bekasi ini mengaku belum rampung. Saat ini dirinya mengaku, pembentukan kepengurusan tingkat PAC baru 20 persen. Namun demikian, dia menargetkan akan selesai tahun 2021 ini, walaupun memang terkendala dengan kondisi sekarang.

“Kita targetkan tahun ini bisa selesai, sekarang baru 20 persen. Karena mau ketemu orang juga takut-takut,” ucapnya.

Dalam kondisi seperti sekarang, dirinya juga menekankan kepada para pengurus partainya agar bisa mengikuti Protokol Kesehatan (Prokes) yang telah ditetapkan, dan bisa mengurangi mobilitas diluar rumah. “Untuk para pengurus harus mengikuti Prokes dan mengurangi mobilitas diluar rumah,” tutupnya. (pra)