RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pondok pesantren (ponpes) di Kota Bekasi tetap melaksanakan kegiatan belajar bagi santri di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 3 — 20 Juli 2021. Pengasuh ponpes memastikan akan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Kepala Sekolah Tahfidz DTI Kota Bekasi Ahmad Mahwan mengatakan, kegiatan belajar santri berjalan seperti biasa. Pada PPKM ini prokes diperketat.

“Sebenarnya kegiatan belajar masih seperti biasa, hanya saja prokes mulai kita perketat lagi,” ujar Ahmad kepada Radar Bekasi, Kamis (8/7).

Menurut Ahmad, saat PPKM Mikro para santri diperbolehkan keluar lingkungan ponpes asal tidak dengan jarak jauh. Namun, kata dia, saat ini tak diizinkan demi kesehatan dan keselamatan santri dari risiko penyebaran Covid-19.

“Kita ikuti ketetapan dari pemerintah, karena kesehatan santri adalah nomor satu” jelasnya.

Selain itu, semula ponpes sempat memberi izin kunjungan orang tua santri namun kini tidak. “Seiring dengan menurunnya angka Covid-19 kami beri kelonggaran untuk orang tua berkunjung, tetapi saat PPKM Darurat di Kota Bekasi diberlakukan kami membatasi dan melarang adanya kunjungan orang tua kembali,” katanya.

Ia menambahkan, untuk menjaga imun para santri pihaknya menyediakan vitamin herbal. Selain itu, memberikan pengetahuan positif tentang wabah ini.

“Kita ada vitamin herbal, yang penting pikiran santri itu tidak dibebani dengan bahaya Covid-19. Makanya santri terus kami berikan edukasi,” katanya.

Hal senada disampaikan Pimpinan Pondok Pesantren Alquran Fathimiyah Jatiranggon Mulyadi. Ia mengungkapkan, di masa PPKM kegiatan belajar santri masih dilakukan seperti biasa.

“Belajar masih seperti biasa, tetapi memang prokesnya kita perketat,” ujarnya.

Ia memastikan, hingga saat ini kegiatan santri di pondok pesantren berjalan dengan baik. Dan tentunya santri selalu diingatkan untuk menjaga kesehatannya.

“Alhamdulillah santri aman dengan penerapan prokes yang ketat,” pungkasnya. (dew)