RADARBEKASI.ID, BEKASI – Angka penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi masih tinggi. Begitu juga kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan (Prokes) yang dinilai masih kurang.
Melihat hal itu, Tiga Pilar (Pemerintah Kota Bekasi, Kepolisian dan TNI) turun langsung dengan mobil komando melakukan woro- woro ke tempat-tempat publik.
Salah satu tempat yang dituju oleh Tiga Pilar adalah Pasar Baru dan Terminal Bekasi. Kemudian, menggelar Swab PCR secara acak kepada para pedagang, pengunjung Pasar Baru dan Terminal Kota Bekasi, Rabu (14/7).
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, agenda tersebut juga dibarengi tes PCR secara acak pedagang, pengunjung pasar serta awak bus di Terminal Kota Bekasi.
“16 orang yang di tes PCR hasil tesnya akan diberitahukan kepada alamat yang sudah dicatat oleh petugas. Hasilnya belum keluar ya. Saat ini kita sedang ambil sampling,” katanya.
Selain, Wali Kota Bekasi kegiatan woro-woro juga diikuti oleh Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Aloysius Suprijadi dan Dandim 0507/Bks Kolonel Arm Iwan Aprianto.
Mereka memantau langsung dengan menaiki mobil komando dengan pengeras suara dengan woro-woro himbauan prokes kepada pengguna jalan.
“Kami melakukan kegiatan, minimal di jalan protokol sambil membawa mobil PCR. Jadi kita lihat tadi di Pasar Baru itu ada kegiatan – kegiatan yang pada masa PPKM yang seharusnya tidak (beroperasi) ternyata masih ada yang melaksanakan, maka dari itu kita pantau,” ucapnya.
Sementara, aktivitas di Pasar Baru dan Terminal masih terlihat normal. Menurutnya, berpotensi menimbulkan penyebaran wabah Covid-19 pada masa PPKM Darurat yang masih berlaku hingga 20 Juli mendatang. Sehingga langkah pencegahan berupa sosialisasi dan tes PCR dilakukan.
“Nanti kita tindak lanjuti dengan penutupan, mulai hari ini dan seterusnya. Kita terus melakukan tes PCR secara acak melalui dua kendaraan mobil untuk di tempat-tempat yang berpotensi penyebaran varian yang saat ini lebih cepat dan mematikan,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengaku, dengan masih tingginya angka penyebaran, keterbatasan layanan kesehatan, tingginya angka kematian dan penanganan yang masih terdapat kendala, maka sosialisasi harus dilakukan secara masif.
Oleh karena itu, pihaknya terus mengedukasi masyarakat secara preventif dari hulu sampai dengan hilir.
Dan pada intinya orang menjadi juru kampanye 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas di tempat umum.
“Jadilah jurkam untuk diri sendiri, untuk keluarga dan untuk masyarakat,” imbuhnya.
Pepen sapaan akrabnya juga menambahkan, sesama warga juga harus saling mengingatkan soal protokol kesehatan, demi kepentingan dan kesehatan bersama.
Pemerintah Kota Bekasi tidak letih untuk terus mengimbau masyarakatnya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan tata tertib saat masa PPKM sedang berlangsung
“Sinergitas yang solid seluruh elemen dalam mengatasi Covid-19 merupakan salah satu kunci mengatasi keadaan ini. Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir dan kembali pada suasana normal,” tukasnya.
Kemudian, rombongan juga bergerak ke Jalan Cut Meutia, dan Jalan Ahmad Yani, Jalan M Hasibuan sembari mengimbau warga masyarakat untuk tetap patuh prokes pada masa PPKM Darurat dengan mobil komando. (pay)











