Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

12 Jam Pintu Tol Ditutup Total

PENYEKATAN PPKM : Petugas gabungan menghalau kendaraan yang akan menuju Jakarta di Pintu Tol bekasi Timur, kemarin. Lima pintu tol di wilayah Bekasi ditutup total untuk menekan mobilitas warga. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Gerak mobilitas masyarakat Bekasi makin terbatas, setelah ditambahnya titik penyekatan mulai kemarin. Lima gerbang tol di Kota dan Kabupaten Bekasi ditutup total selama 12 jam. Kebijakan di tengah pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat ini sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19 yang hingga kini belum terkendali.

Penyekatan dilakukan lebih ketat meskipun selama 13 hari pelaksanaan PPKM darurat mobilitas masyarakat telah berkurang dibandingkan hari biasa. Pemantauan mobilitas masyarakat belakangan dicek melalui google traffic, Facebook mobility, dan indeks cahaya malam, hasilnya menunjukkan penurunan 10 hingga 15 persen.

Angka ini belum memenuhi penurunan mobilitas yang ditargetkan oleh pemerintah sebesar 20 persen. Hal serupa juga dilaporkan terjadi di Bekasi, penurunan mobilitas diklaim cukup signifikan, khususnya bagi pelaku perjalanan dari Bekasi menuju Jakarta.

“Jadi masyarakat betul-betul, apalagi hari ini ada penambahan, dan diharapkan masyarakat tidak keluar rumah, karena mau keluar rumah susah, dicegat disana, dicegat disini,” terang Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Aloysius Suprijadi, Kamis (15/7).

Total ada empat titik penyekatan, bertambah dua titik dibandingkan sebelumnya. Seleksi ketat disebut telah dilakukan pada jam-jam menjelang aktivitas kerja, perbedaan menurut keterangannya sudah bisa dilihat dari awal pekan pertama PPKM dengan pekan kedua PPKM, tidak lagi nampak tumpukan pengguna jalan.

Namun, keadaan yang harus digaris bawahi adalah pengguna jalan yang masih nekat melalui jalan tikus, mayoritas ada di kawasan Harapan Indah (HI), Medan Satria. Sehingga, harus dibentuk dua titik cek poin di dua jalan tikus di kawasan tersebut menuju kawasan Jakarta Timur.

Khusus untuk gerbang tol, penyekatan dilakukan secara penuh selama 12 jam, mulai pukul 10:00 WIB sampai 22:00 WIB.”Jam 10 (pagi) keatas kita lakukan penyekatan penuh, yang bisa lewat hanya ambulance, pemadam kebakaran, dan hal lainnya yang emergency sifatnya,” tambahnya.

Pantauan Radar Bekasi, pembatas jalan di gerbang tol Bekasi Barat melintang, menutup seluruh ruas jalan menuju gerbang tol menuju Jakarta. Arah sebaliknya, lalu lintas berlangsung normal.

Tidak ada celah bagi kendaraan menerobos masuk ke gerbang tol arah Jakarta, situasi ini berbeda dengan penyekatan yang dilakukan mulai pukul 06:00 WIB sampai pukul 10:00 WIB. Selama rentang waktu tersebut, pemeriksaan dilakukan kepada pengguna jalan, hanya pemilik Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) yang diberikan akses menuju arah Jakarta.

“Dimulai hari ini pukul 06:00 WIB sampai pukul 10:00 WIB, yang bisa melintas hanya sektor esensial dan sektor kritikal,” terang Wakasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Ayu Nurjani.

Sementara mulai pukul 22:00 WIB sampai dengan pukul 06:00 WIB lalu lintas dibuka. Meskipun demikian ia menghimbau kepada masyarakat untuk tetap di rumah jika tidak ada kepentingan mendesak.

Penyekatan di gerbang tol Bekasi Timur dan Bekasi Barat ini dinilai dapat lebih mendekat mobilitas masyarakat. Sebelumnya, mobilitas masyarakat berhasil ditekan pada jalur arteri dengan dua titik penyekatan, yakni Sumber Artha dan Harapan Indah.

“Itu sekitar 40 persen, karena sudah disekat sejak tanggal tiga (Juli). Mudah-mudahan dengan adanya pengurangan mobilitas itu kita bisa menurunkan angka Covid-19,” tambahnya.

Penyekatan di empat titik ini rencananya berlangsung sampai tanggal 20 Juli mendatang, perpanjangan dan pengurangan akan menyesuaikan keputusan berikutnya. Masing-masing titik saat ini dijaga 30 petugas gabungan dari Satpol-PP, Dishub, Polisi dan TNI.

Terpisah, PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) mengumumkan, mulai hari ini (16/7) pukul 00.00 WIB hingga 22 Juli pukul 24.00 WIB, Jalan Tol Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ), dari arah Jakarta ke Cikampek maupun sebaliknya ditutup sementara. Jalan layang tersebut akan kembali beroperasi normal pada 23 Juli 2021 pukul 00.01 WIB.

Direktur Utama JJC, George I.M.P Manurung mengatakan, penutupan Tol Layang MBZ itu sebagai salah satu bentuk dukungan Jasamarga Transjawa Toll Road Regional Division terhadap kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama libur Hari Raya Idul Adha 1442 H.

Hal tersebut juga sesuai dengan Surat Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: BM.07.02-P/595 tanggal 15 Juli 2021 dan Surat Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: B/211/VII/OPS.1.1/2021/Korlantas tanggal 14 Juli 2021 perihal Permohonan Penutupan Jalan Tol Layang Elevated MBZ.

George menyatakan, penutupan Jalan Layang ini diharapkan dapat mengendalikan laju mobilitas masyarakat ke luar masuk Jabodetabek selama libur Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.“Kami akan menutup seluruh akses masuk dan keluar, baik untuk yang ke arah Cikampek maupun ke arah Jakarta. Kepada pelaku perjalanan di sektor esensial dan kritikal kategori dikecualikan dalam masa PPKM Darurat ini kami imbau untuk dapat menggunakan Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah untuk dapat melanjutkan perjalanan dari dan atau menuju Cikampek,” ujar George kamis malam kemarin (15/7).

Kemudian untuk memastikan masyarakat menerima informasi ini, PT JJC selaku Badan Usaha Jalan Tol yang mengoperasikan Jalan Layang MBZ turut melakukan sosialisasi melalui berbagai media komunikasi, diantaranya: Media Sosial, Spanduk, Variable Message Sign (VMS) hingga informasi melalui Media Massa.

“Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan akibat pemberlakuan penutupan tersebut. Diimbau kepada pengguna jalan agar turut mendukung PPKM Darurat ini dengan tetap di rumah saja,” pungkasnya. (sur/git/fin)