Berita Bekasi Nomor Satu

LSPR Helat Pelatihan Komunikasi Organisasi Desa Berbasis Digital

PELATIHAN: Perangkat desa di Kecamatan Muaragembong mengikuti kegiatan bertajuk "Pelatihan Komunikasi Organisasi Desa Berbasis Digital" secara virtual. ISTIMEWA
PELATIHAN: Perangkat desa di Kecamatan Muaragembong mengikuti kegiatan bertajuk “Pelatihan Komunikasi Organisasi Desa Berbasis Digital” secara virtual. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – London School Of Public Relations (LSPR) melalui Institut Komunikasi dan Bisnis (IKB) menghelat program LSPR Literasi Desa. Program dilaksanakan dengan kegiatan bertajuk “Pelatihan Komunikasi Organisasi Desa Berbasis Digital”.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program LSPR Literasi, sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Pelatihan yang berlangsung secara virtual belum lama ini tersebut, diikuti oleh perangkat desa di lingkungan Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi. Peserta terdiri dari perwakilan Desa Jaya Sakti, Pantai Sederhana, Pantai Bahagia, Pantai Bakti dan Pantai Mekar.

Selain itu, kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini diikuti oleh para mahasiswa, alumni dan dosen IKB LSPR. Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) sekaligus Penanggung Jawab Kegiatan Program Literasi Desa Rudi Sukandar.

Dalam kesempatan itu, Rudi mengatakan, bahwa dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi para perangkat desa di Kecamatan Muaragembong. Diakuinya, proses transformasi menjadi desa digital tidak mudah.

“Tidak mudah menjadi desa digital, karena banyak kendala yang harus dihadapi dan dicari solusinya,” ujarnya. Pihaknya berharap kegiatan ini dapat menjadi program yang berkelanjutan, agar desa-desa di kecamatan Muaragembong dapat segera menjadi desa digital.

Koordinator Bidang Pembangunan Desa dan Percepatan SDGs Desa Nurul Hadi menjelaskan, pentingnya bagi desa untuk melakukan upaya digitalisasi agar pelayanan terhadap masyarakat sekalian efektif dan efisien.

“Dengan demikian masyarakat tidak perlu datang ke balai desa, kantor, kelurahan, atau kantor kecamatan jika memerlukan surat pengantar atau dokumen lainnya karena dapat diurus melalui email atau layanan pesan teks seperti WhatsApp,” tuturnya.

Salah satu narasumber, dosen senior IKB LSPR Gracia Rachmi Adiarsi mengajak perangkat desa Muaragembong untuk berdiskusi mengenai kendala komunikasi apa saja yang dihadapi para perangkat desa dengan masyarakat. (dew)